Sungai Bayat dan Lalab Meluap, 87 KK di Musi Banyuasin Mengungsi 

Warga harus berhati-hati karena itensitas hujan masih tinggi

Musi Banyuasin, IDN Times - Banjir menjadi momok bagi 87 kepala keluarga (KK) di dua desa, yakni Desa Pangkalan Bayat dan Bayat Ilir, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan. Banjir yang mengepung dua desa itu terjadi sejak Sabtu (28/11/2020).

"Ketinggian banjir kurang lebih mencapai 1,5 meter dari titik terendah lokasi. Berapa KK telah mengungsi ke tempat lebih aman," ungkap Kabid Penanganan Kedaruratan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel), Ansori, Senin (30/11/2020).

1. Aktivitas warga belum sepenuhnya lumpuh

Sungai Bayat dan Lalab Meluap, 87 KK di Musi Banyuasin Mengungsi Air sungai meluap akibat hujan di Muba (IDN Times/BPBD Sumsel)

Ansori menilai, kejadian banjir di dua desa itu sudah sering terjadi bahkan menjadi musiman. Banyaknya warga yang bermukim tidak jauh dari sungai, otomatis mengganggu setiap aktivitas masyarakat. Selain merendam rumah warga, air sungai juga memutus akses menuju dua desa.

"Meski banjir berdampak pada 87 KK, tetapi warga masih dapat beraktivitas seperti biasa," ujar dia.

Baca Juga: Sumsel Waspada Lahan Pertanian Terendam Banjir dan Hama di Musim Hujan

2. BPBD dirikan posko pengungsian dan siapkan dua perahu

Sungai Bayat dan Lalab Meluap, 87 KK di Musi Banyuasin Mengungsi Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, kondisi banjir belum sepenuhnya surut akibat kondisi air di kedua sungai yang meluap. Mengantisipasi luapan air lebih tinggi, pihaknya sudah membuat dua posko pengungsian serta menyiapkan dua unit perahu fiber dan mesin di lokasi kejadian.

"Posko pengungsian kita buat lebih jauh dari sungai, di area permukiman warga yang tidak terdampak banjir," jelas dia.

3. Jika masih terus banjir, BPBD sarankan bantuan logistik untuk warga

Sungai Bayat dan Lalab Meluap, 87 KK di Musi Banyuasin Mengungsi Ilustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Pihak BPBD Muba terus melakukan monitoring tinggi permukaan air bersama pemerintah setempat untuk antisipasi segala dampak terburuk yang akan terjadi beberapa hari ke depan. Perubahan cuaca akibat La Nina dengan intensitas hujan tinggi dan angin kencang, telah diingatkan BPBD bagi wilayah dataran rendah. Salah satu dampaknya adalah luapan sungai dan angin kencang.

"Bila kondisi ketinggian air tetap bertahan dalam beberapa hari ke depan, agar kiranya warga yang terdampak dapat diberikan bantuan logistik," tutup dia.

Baca Juga: Waspada Banjir, BPBD Ingatkan Dataran Tinggi dan Sungai di Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya