Sumsel Diprakirakan Masih Diguyur Hujan Jelang Transisi Musim
Intinya Sih...
- Wilayah Sumsel memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau
- Prediksi penurunan curah hujan di sebagian besar wilayah hingga akhir Juni 2024
- Peluang curah hujan masih akan terjadi pada dasarian II Juni 2024 dengan tingkat curah hujan menengah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Stasiun Klomatologi Sumatra Selatan (Sumsel) memprakirakan wilayah Bumi Sriwijaya memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Meski curah hujan akan berkurang pada masa transisi tersebut, namun cuaca ekstrem masih tetap akan terjadi.
"Meskipun terdapat peluang kenaikan jumlah curah hujan pada Dasarian II Juni, namun curah hujan diprediksi akan terus mengalami penurunan di sebagian besar wilayah hingga akhir Juni 2024," ungkap Kepala Stasiun Klomatologi Sumsel, Wandayantolis, Senin (10/6/2024).
Baca Juga: BNPB Lakukan TMC Cegah Banjir Bandang dan Longsor di Sumsel
1. Lahat masih bercurah hujan tinggi
Wandayantolis menerangkan, Dasarian I Juni 2024 di sebagian besar wilayah Sumsel masih diguyur hujan. Pihaknya mencatat hujan yang terjadi dalam kategori rendah berkisar 0-50 milimeter (MM), sedang 50-150 milimeter, dan tinggi berkisar 150-300 milimeter.
"Curah hujan tertinggi terjadi di Pos Hujan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, sebesar 339 mm," jelas dia.
Baca Juga: Kepala BNPB Cek Banjir Bandang di OKU, Sebut Kerusakan di Hulu
2. Hujan masih akan terjadi di sebagian besar wilayah Sumsel
Pihaknya memprakirakan peluang curah hujan merata di sebagian wilayah Sumsel hingga lebih dari 60 persen dengan tingkat curah hujan menengah.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode ini, seperti potensi hujan secara tiba-tiba yang disertai petir maupun angin kencang," beber dia.
3. Sebagian wilayah masuk HTH
Wandayantolis juga mengatakan, monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan terjadi di sebagian wilayah Ogan Ilir, Empat Lawang, Ogan Komering Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, Palembang, Musi Banyuasin, Lahat, Muara Enim.
Lalu Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan OKU Timur, juga mengalami HTH dengan kategori sangat pendek berkisar 1-5 hari.
"HTH terpanjang terukur juga terpantau di Pos Hujan Pendopo, Kabupaten PALI, selama 6 hari," tutup dia.
Baca Juga: 2 Mobil Terseret Banjir Bandang di OKU, 6 Orang Dikabarkan Hilang