Sudah 6 Tenaga Medis di Sumsel Meninggal Sejak Pandemik COVID-19

Jumlah pasien sembuh terus meningkat

Palembang, IDN Times - Sepanjang pandemik COVID-19 yang terjadi di Sumatra Selatan (Sumsel) sejak akhir Maret lalu, lima orang tenaga medis meninggal dunia. Terakhir seorang Radiografer yang bertugas di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang gugur usai berjuang menghadapi virus corona.

"Lima orang yang meninggal selama enam bulan pandemik. Rata-rata tenaga medis yang meninggal karena penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes," ujar Kasi Surveilance dan Imunisasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri kepada IDN Times, Kamis (24/9/2020).

1. Banyak tenaga medis terpapar di awal pandemik

Sudah 6 Tenaga Medis di Sumsel Meninggal Sejak Pandemik COVID-19Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Yusri mengatakan, selama pandemik sudah ada 206 orang tenaga medis yang terpapar virus. Kebanyakan dari mereka terpapar di awal masa pandemik, sehingga kebanyakan dari tenaga medis itu melakukan isolasi mandiri atau isolasi di Wisma Atlet, Jakabaring.

"Tenaga kesehatan lebih banyak isolasi mandiri di rumah karena tidak ada gejala. Mereka terpapar COVID-19 dari sesama mereka maupun saat menangani pasien," jelas dia.

Baca Juga: Radiografer RSMH Palembang Meninggal Dunia karena COVID-19

2. Tenaga medis yang terpapar diminta isolasi

Sudah 6 Tenaga Medis di Sumsel Meninggal Sejak Pandemik COVID-19Pedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti rapid test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Dinkes Sumsel melarang jika ada tenaga medis yang terpapar untuk bekerja. Mereka hanya diminta melakukan isolasi mandiri. Setelah sembuh, mereka bisa melakukan aktivitas pelayanan lagi.

"Harus benar-benar dinyatakan sembuh baru bisa kembali melakukan pelayanan," beber dia.

3. Pasien sembuh di Sumsel meningkat

Sudah 6 Tenaga Medis di Sumsel Meninggal Sejak Pandemik COVID-19Ilustrasi para pasien COVID-19 yang sembuh usai dikarantina di Hotel Asrama Haji. Dok Humas Pemkot Surabaya

Sementara itu kasus positif baru di Sumsel bertambah 83 orang hingga Kamis (24/9/2020), sehingga total positif mencapai 5.690 kasus dengan jumlah pasien sembuh mencapai 4.093 orang dan kematian mencapai 331 orang.

Namun Yusri menilai jumlah kasus sembuh di Sumsel cukup tinggi. Hingga Selasa (22/9/2020), kasus sembuh mencapai 73,9 persen.

"Dalam dua hari terakhir angka kesembuhan pasien COVID-19 di Sumsel mendekati angka 100 orang. Tingkat persentase kesembuhan juga meningkat drastis dari yang sebelumnya sekitar 60 persen," ujar dia.

Baca Juga: Sampel COVID-19 Baru 400 Per Hari, OTG di Sumsel Tak Wajib Diperiksa

4. Zona merah kemungkinan bertambah

Sudah 6 Tenaga Medis di Sumsel Meninggal Sejak Pandemik COVID-19Tenaga kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) mengambil tes swab dari pekerja pabrik tepung, di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di desa Moriya pinggiran kota Ahmedabad, India, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Yusri mengungkapkan, zona merah di Sumsel saat ini masih berada di Kabupaten Muara Enim. Dengan bertambahnya kasus positif baru di Lubuk Linggau, kemungkinan perubahan zona akan berubah.

"Wilayah zona merah pada pekan lalu ada tiga wilayah tapi sekarang hanya tersisa satu. Sedangkan wilayah zona hijau di Sumsel masih nihil," tutup dia.

Baca Juga: Positif COVID-19 Naik Drastis, Muncul Klaster Pesantren Lubuk Linggau

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya