Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan Seharian

Bahkan banjir kepung kawasan perkantoran di Palembang

Palembang, IDN Times - Kota Palembang diguyur hujan deras sejak pagi hari hingga sore hari ini, Rabu (1/9/2021). Hujan pun mengakibatkan beberapa ruas jalan, pemukiman penduduk, hingga kawasan perkantoran, ikut terendam banjir.

Beberapa lokasi banjir yang terjadi di kota Palembang mencapai lutut orang dewasa. Banyak kendaraan seperti motor terpaksa harus memutar mencari jalan lain.

1. Banjir merata di kawasan Palembang Ilir dan Ulu

Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan SeharianBanjir genangi sebagian besar wilayah Palembang (IDN Times/istimewa)

Kawasan di Ilir Palembang terpantau banjir ke beberapa ruas jalan, mulai dari Jalan Kapten Rivai, Jalan Dempo, Jalan R Sukamto, Jalan Dwikora, Jalan F Tendean, Jalan Abdul Rozak, Jalan Mayor Salim Batubara, hingga kawasan Kambang Iwak.

Sedangkan untuk di kawasan Palembang bagian Ulu, banjir terjadi di kawasan Ahmad Yani. Banjir yang terjadi di kota Palembang merupakan kejadian yang selalu berulang dan belum tertangani hingga saat ini.

"Mulai banyak yang terendam ketika hujan tidak redah di siang hari. Air banyak yang meluap hingga mengakibatkan celana basah sampai lutut," ungkap seorang warga bernama Abdullah.

Baca Juga: Sumsel Diguyur Hujan Saat Kemarau, Ini Penyebab Ilmiahnya

2. Banyak kendaraan mogok akibat banjir

Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan SeharianBanjir genangi sebagian besar wilayah Palembang (IDN Times/istimewa)

Kondisi banjir membuat banyak pengendara motor nekat menerobos banjir. Seorang warga bahkan terpaksa harus menepikan kendaraannya ke tempat yang lebih tinggi untuk menyalakan motornya yang mogok.

"Tadi saya pikir aman karena gak terlalu tinggi. Setelah agak ke tengah rupanya banjir tinggi. Karena memang jalannya agak turunan," ungkap dia.

Baca Juga: Pemerintah Larang Konsumsi Ikan Belida, Denda Paling Kecil Rp250 Juta

3. Banjir juga menggenangi halaman Kantor Gubernur Sumsel

Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan SeharianBanjir genangi sebagian besar wilayah Palembang (IDN Times/istimewa)

Banjir yang menggenangi wilayah Palembang sampai ke kawasan perkantoran di Jalan Kapten A Rivai. Kantor Gubernur Sumsel dan Pengadilan Negeri Palembang tak luput dari genangan air yang meluber dari parit.

Selama ini, air-air tersebut dialirkan ke sungai-sungai kecil yang berada tidak jauh dari kawasan perkantoran. Lantaran debit air yang tinggi, air-air tersebut justru memenuhi kawasan sungai kecil.

Aliran air yang seharusnya cepat dialirkan ke Sungai Musi justru tidak tertampung karena tingginya curah hujan.

4. Faktor yang memengaruhi hujan terjadi di tengah kemarau

Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan SeharianIlustrasi Suasana Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Kasi Data dan Informasi BMKG SMB II Sumsel, Veronica Shinta Andriyani mengatakan, intensitas hujan memang cukup tinggi meski Sumsel berada di musim kemarau. Perubahan cuaca mengakibatkan pasokan uap air meningkat di udara.

"Pasokan uap air bertambah banyak. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan," jelas dia.

Menurutnya, hujan ini dipengaruhi adanya gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) secara negatif. IOD tersebut menunjukkan adanya suplai uap air dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika ke perairan Sumatra.

Sedangkan faktor MJO ikut berperan aktif di Indonesia bagian barat, sehingga ada sirkulasi angin tertutup di perairan Barat Sumatra dan konvergensi di wilayah timur Sumsel.

"Namun jika faktor penggerak cuaca tersebut atau yang lainnya tidak aktif lagi, maka kita akan kembali ke periode musim kemarau," ujar dia.

Menurut Shinta, fenomena hujan di tengah kemarau bisa disebut sebagai gangguan iklim. Turunnya hujan lebih disebabkan faktor penggerak cuaca lain yang aktif bersamaan sehingga mengganggu pola rutin.

"Hal ini bisa saja terjadi. Misalnya MJO siklusnya sekitar 30-40 hari terjadi. Jadi bisa saja MJO terjadi di periode musim kemarau yang pada saat aktif membuat potensi hujan di musim kemarau," jelas dia.

Baca Juga: Daftar SD dan SMP di Palembang Ini Siap Belajar Tatap Muka

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya