Saksi Sempat Emosi Akibat Keterangan Terdakwa Prada DP Selalu Berubah

Sidang kasus mutilasi di Pengadilan Militer I-04 Palembang

Palembang, IDN Times - Sidang lanjutan kasus pembunuhan dengan cara dimutilasi terhadap korban Vera Oktaria oleh terdakwa Prada Deri Pramana di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (8/8), memunculkan beragam ekspresi emosi.

Terlebih, saat saksi Wiwin Safitri memberikan keterangan, terdakwa Deri selalu membantah kesaksian yang diberikan Wiwin, ketika majelis hakim memberi kesempatan kepada terdakwa untuk menyanggah keterangan saksi. 

Menurut saksi Wiwin, terdakwa Deri selalu memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan hasil rekonstruksi. Saksi Wiwin bahkan emosi, ketika terdakwa Deri menyanggah kalau saksi Wiwin bukanlah orang yang menerima uang saat terdakwa datang menyewa kamar hotel.

Dalam sanggahannya, terdakwa Deri mengatakan,  wanita yang menerima uang dari dia adalah wanita yang menggunakan jilbab dan tidak sesuai dengan saksi yang hadir.

Mendengar sanggahan tersebut, saksi Wiwin lantas lebih emosi lagi, lantaran keterangan terdakwa Deri selalu berbeda. 

"Ketika rekonstruksi kemarin, saya tunjukkan wanita yang katanya berjilbab di penginapan, tetapi kata dia (terdakwa) bukan yang berjilbab tetapi rambut panjang, ini berubah," Keluh saksi Wiwin dengan nada meninggi.

Dalam persidangan, saksi Wiwin menerangkan, bahwa dirinya lah yang menerima uang dari terdakwa Prada Deri sebesar Rp200.000. Untuk uang sewanya Rp150.000 dan uang deposit Rp50.000.

Namun, terdakwa Deri membantah jika yang menerima uang tersebut adalah saksi Wiwin, melainkan wanita berjilbab.

1. Terdakwa pakai nama samaran Doni saat mengisi buku tamu

Saksi Sempat Emosi Akibat Keterangan Terdakwa Prada DP Selalu Berubah

Saksi Wiwin sangat yakin, bahwa terdakwa Deri yang datang untuk menyewa kamar dengan memberikan uang sebesar Rp200.000. Kemudian, saat mengisi buku tamu hotel, terdakwa Deri juga tidak menggunakan nama asli, melainkan menggunakan nama Doni.

"Saya yang menerima uangnya. Harga sewanya satu malam Rp150.000. Tetapi malam itu di kasih Rp200.000 ribu, karena Rp50.000 deposit," jelas Wiwin.

Usai mengisi buku tamu, sambung saksi, terdakwa Deri yang menggunakan nama samaran Doni bersama korban Vera Oktaria naik menuju lantai 2 penginapan. Tedakwa Deri membawa satu tas, sedangkan korban Vera membawa tas kecil.

2. Bantah barang bukti yang dihadirkan

Saksi Sempat Emosi Akibat Keterangan Terdakwa Prada DP Selalu BerubahIDN Times/Rangga Erfizal

Dalam sidang tersebut, Oditur Mayor CHK Andi Putu juga menghadirkan barang-barang di penginapan, seperti sepeda motor, selimut, koper, bahkan buku tamu dari penginapan, yang kemudian semuanya ditunjukkan kepada terdakwa Deri.

Ternyata, terdakwa Deri juga membantah buku tamu yang dihadirkan dalam sidang. Menurutnya, buku tamu itu bukanlah yang disinya saat menyewa kamar di penginapan tersebut.

"Benar buku itu, tulisan tangan saya di buku itu," ujar Wiwin kembali dengan nada tinggi.

3. Terdakwa Deri bawa koper besar ke penginapan

Saksi Sempat Emosi Akibat Keterangan Terdakwa Prada DP Selalu BerubahIDN Times/Rangga Erfizal

Saksi Wiwin melanjutkan, sehari usai menginap terdakwa Deri kembali membawa koper besar ke penginapan. Dari penuturan terdakwa, bahwa ingin membantu ibunya pindah dan mendapatkan koper tersebut di pasar, yang tidak jauh dari penginapan tersebut.

Ibu dari saksi Wiwin yang bergantian menjaga penginapan, sempat bertanya untuk apa koper besar tersebut.

"Ibu saya nanya, besar sekali kopernya pak, beli berapa? Dia (Prada DP) bilang mau bantu ibunya pindahan dari Lampung, beli Rp250.000," jelas Wiwin.

Baca Juga: Nasib Prada DP Tunggu Saksi Ahli, Kepala Oditur: Sakit Jiwa atau Tidak

4. Sempat tanyakan harga sewa speedboat

Saksi Sempat Emosi Akibat Keterangan Terdakwa Prada DP Selalu BerubahIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, saksi ke 11, Nurdin, pekerja di penginapan itu mengatakan, sempat bertemu terdakwa Prada Deri sesaat akan membeli koper. saksi Nurdin melihat raut wajah terdakwa saat itu gelisah. Nurdin pun sempat berbincang dengan Deri mengenai harga sewa kapal.

"Sebelum dia keluar penginapan, dia nanya, harga sewa speedboat Rp1,5 juta mahal nggak untuk ke Karang Agung. Saya bilang memang harganya segitu,"  tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya