Rencana Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara di Sumsel Mulai Ditentang

Ancam spesies satwa liar dilindungi di kawasan Hutan Harapan

Palembang, IDN Times -Rencana pemerintah mengalihkan truk angkutan batu bara ke jalan khusus baru ditentang oleh Koalisi Anti Perusakan Hutan Sumsel dan Hutan Kita Institute (HaKI).

Mereka menilai, pengerjaan jalan yang akan dilakukan PT Marga Bara Jaya (MBJ) berpotensi memicu hilangnya habitat 26 spesies satwa liar dilindungi di kawasan Hutan Harapan, perbatasan Sumsel dan Jambi. 

Hal itu sesuai dengan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup yang mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) LHK nomor P.7 diterbitkan untuk mengganti Permen LHK Nomor P.27/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 yang baru delapan bulan berlaku.

"Kami curiga, hadirnya Permen P.7/2019 yang baru ini diterbitkan hanya untuk mengakomodasi PT MBJ agar bisa membangun jalan khusus angkutan batu bara melewati Hutan Harapan," ungkap koordinator Koalisi Anti Perusakan Hutan Sumsel Ali Goik, Senin (16/12).

1. Pembangunan jalur khusus batubara berdampak besar bagi lingkungan satwa dan suku yang berada di hutan

Rencana Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara di Sumsel Mulai DitentangPenolakan pembangunan jalan khusus angkutan batubara di kawasan hutan harapan perbatasan Sumsel-Jambi (IDN Times/Istimewa)

Ali mengungkapkan, dengan terbitnya Permen tersebut maka kawasan hutan yang saat ini ada, dapat menjadi dasar bagi perusahaan untuk membuka hutan demi kepentingan industri batu bara.

Jalan yang direncanakan membelah hutan tropis dataran rendah yang masih belum tersentuh pembangunan, akan berdampak besar bagi lingkungan satwa dan suku yang berada di hutan.

"Di dalam sana ada habitat satwa liar, lalu tempat tinggal suku anak dalam akan hilang. Perambahan, pembalakan, dan tambang ilegal akan bermunculan dengan akses yang terbuka oleh jalan itu. Sumber air dan potensi perikanan sungai akan menghilang," ungkap dia.

2. Konflik manusia dan satwa akan semakin dalam

Rencana Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara di Sumsel Mulai DitentangKonflik manusia dan satwa ditakutkan akan terus terjadi (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Direktur Riset dan Kampanye Hutan Kita Institute (HaKI), Adios Syafri melanjutkan, rencana pembangunan jalan lintas angkutan batu bara patut untuk dipertanyakan kembali. Karena, hal itu bisa menjadi boomerang di kemudian hari, lantaran akan menambah konflik baru antara satwa dan manusia. Rencana jalan yang membelah hutan itu, akan membuat keanekaragaman hayati hutan harapan hancur.

"Jalan itu juga akan mengganggu jalur jelajah dari satwa-satwa dilindungi tersebut. Jadi akan sangat mungkin menimbulkan potensi konflik satwa dengan manusia," ujar dia.

Baca Juga: Ini Alasan Herman Deru Pilih Jalur Angkutan Batubara di Areal PT MHP

3. Adanya rencana pembangunan bisa membuat 228 keluarga Batin Sembilan yang bergantung hidup di hutan akan kehilangan penghidupan

Rencana Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara di Sumsel Mulai DitentangIlustrasi kawasan hutan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Adios menjelaskan, kawasan Hutan Harapan masih menyimpan kekayaan baik flora dan fauna. Di dalamnya ada lebih dari 307 jenis burung, tapir, kera owa ungko, anjing hutan, gajah trenggiling bahkan 29 Harimau Sumatera, serta tumbuhan endemis.

"Dari 307 jenis burung itu, 66 di antaranya terancam punah. Akan semakin terancam kalau pembangunan jalan batu bara dilanjutkan. Serta 228 keluarga Batin Sembilan yang bergantung kepada hutan untuk hidup akan kehilangan penghidupannya," tandas dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya