Ratusan Nakes RSUD OI Mogok, Gugus Tugas Sumsel: Kerja Saja Belum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Ogan Ilir (RSUD OI) melakukan mogok sejak Minggu (17/5). Hal itu dipicu minimnya perlindungan yang diberikan rumah sakit dan pemerintah setempat.
Mereka yang mogok juga menolak bekerja tanpa surat tugas dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 OI. Menanggapi aksi itu, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Sumsel, Yusri, menyayangkan sikap nakes yang mogok tersebut.
"Memang ada tenaga kesehatan yang mogok bekerja. Saya kira mereka hanya tidak mengerti teknis penanganannya saja," ujar Yusri kepada IDN Times, Senin malam (18/5).
Baca Juga: Jumlah Pasien Meningkat, Ruang Isolasi Rumah Sakit di Palembang Penuh
1. Bantah penanganan COVID-19 tidak dibekali APD lengkap
Ketakutan nakes tertular COVID-19 karena tidak dibekali Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap, menurut Yusri sangat tidak beralasan. Petugas yang menangani khusus pasien COVID-19, selama ini merupakan tenaga medis yang diberikan APD.
"Justru yang tertular bukan dari mereka yang menangani COVID-19 langsung," ujar dia.
Baca Juga: Cerita Perawat Tangani COVID-19, Satu Orang Urus Tiga Pasien
2. Sebut nakes OI belum mulai bekerja
Hal lain yang menurut Yusri tak beralasan, RSUD OI sama sekali belum menangani pasien positif COVID-19. Seluruh pasien OI yang terjangkit virus corona ditangani oleh rumah sakit di Palembang.
"Kerja saja belum, sudah mau mogok," sebutnya.
3. Pelayanan kesehatan di RSUD masih berjalan
Direktur Utama RSUD OI, Roretta Arta Guna Riama, membenarkan mogok kerja nakes di tempatnya. Namun ia tak bisa memastikan jumlah nakes yang yang memilih mogok bekerja.
Akibat mogok kerja para nakes itu kata Roretta, tidak membuat pelayanan kesehatan di RSUD OI menjadi terhenti. Masih banyak nakes lain yang masih bekerja dan bersiaga di rumah sakit
"Nakes yang mogok itu merupakan tenaga honorer. Sedangkan nakes PNS masih ada dan tetap bekerja," tandas dia.
4. Nakes yang mogok mendesak perlindungan diri dan tambahan insentif
Nakes yang mogon mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OI, Senin pagi (18/5). Terhitung sekitar 150 nakes yang menuntut transparansi fasilitas penunjang bagi mereka yang berada di garda terdepan, terdiri dari dokter, perawat, bidan, analis, hingga sopir ambulans.
"Karena beratnya tugas-tugas dalam penanganan penyakit menular ini, mereka meminta perlindungan hukum dalam tugasnya. Serta fasilitas yang memadai," jelas Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Rizal Mustafa.
Rizal menambahkan, para tenaga medis juga meminta kepada Bupati OI maupun pihak rumah sakit, menjamin betul kesehatan mereka selama bekerja di tengah pandemik COVID-19.
"Mereka juga meminta tambahan vitamin serta tambahan insentif. Kita sudah meminta manajemen RSUD dan Bupati agar bisa menyelesaikan permasalahan ini," ungkapnya.
Baca Juga: Siapkan Skema New Normal, Begini Rencana Pemerintah