Pusat Diminta Bantu Padamkan Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Muba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Banyuasin, IDN Times - Sekretaris Daerah Musi Banyuasin (Sekda Muba), Apriyadi, meninjau lokasi ledakan sumur minyak ilegal di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa.
Sudah 10 hari sejak ledakan terjadi, masih ada satu dari tiga titik yang belum bisa dipadamkan. Berbagai upaya pemadaman telah dilakukan, namun sampai sekarang belum ada yang berhasil.
"Api masih berkobar. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Kami harap bisa didatangkan tim ahli untuk membantu agar api bisa segera padam," ungkap Apriyadi, Rabu (20/10/2021).
1. Pemkab berharap tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini
Dirinya berharap pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dapat segera membantu upaya pemadaman. Api katanya masih mengeluarkan asap hitam hingga terbawa ke pemukiman warga.
"Jangan sampai ada korban jiwa. Oleh sebab itu harus ditangani segera agar api cepat padam," tegas dia.
Baca Juga: Sepekan Ledakan Tambang Minyak Ilegal, Api Berkobar Setinggi 20 Meter
2. Masyarakat takut ledakan merembet ke tempat lebih luas
Sebelumnya, masyarakat Desa Keban 1 sangat mengkhawatirkan ledakan tersebut. Jarak antara desa dengan lokasi ledakan hanya berjarak dua kilometer. Mereka khawatir api bisa saja menjalar ke lahan lain di sekitar, hingga membuat dampak ledakan semakin masif.
"Api masih menyala setinggi 20 meter. Sampai sekarang belum ada yang bisa memadamkan api usai ledakan Senin pekan lalu," ungkap Penjabat (Pj) Kepala Desa Keban 1 Muhammad Alen, Senin (19/10/2021) lalu.
Baca Juga: Walhi Sumsel Kecam Rencana Pemda Melegitimasi Tambang Ilegal
3. Kesehatan masyarakat harus dipikirkan pemerintah
Alen menambahkan, dampak lain yang dikhawatirkan pihaknya adalah asap yang terbawa angin ke arah perkampungan warga. Hal ini secara langsung akan menimbulkan dampak kesehatan masyarakat.
"Dengan melihat kobaran api yang besar itu telah mempengaruhi masyarakat. Belum lagi asap hitam itu sangat tidak sehat bagi kami," tutup dia.
Baca Juga: Gubernur Sumsel Minta Tambang Minyak Rakyat Dilegalkan