Protes Persiapan PON XXI, Puluhan Atlet Sumsel Minta Sumbangan ke Pengendara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Puluhan Atlet Sumatra Selatan (Sumsel) yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) melakukan aksi turun ke jalan. Mereka protes dengan meminta sumbangan di jalan karena persiapan untuk bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Papua Oktober mendatang merasa tak diakomodir oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel.
Mereka turun ke Simpang 5 Kantor DPRD Sumsel membawa kardus untuk meminta urunan dana dari pengendara. Kardus tersebut bertuliskan urunan dana untuk PON mendatang.
"Sampai saat ini kami merasa tidak diperhatikan. Peralatan untuk mengikuti PON pun tidak ada," ungkap Atlet Anggar Sumsel, Fatracopa, Sabtu (14/8/2021).
1. Ditargetkan tinggi atlet protes gak diakomodir
Fatracopa menjelaskan, alat-alat untuk berlatih sampai saat ini tidak disediakan oleh KONI Sumsel. Bahkan menurutnya uang pembinaan sebagai atlet pun tak pernah diberikan sejak beberapa bulan terakhir. Adapun karena persiapan terganggu mereka menjadi tak fokus padahal ditargetkan tinggi untuk meraih juara.
"Peralatan itu butuh penyesuaian untuk dipakai. Kita butuh peralatan pertandingan itu tidak bisa sehari beli besok langsung pakai. Bagaimana kami mau berprestasi kalau kondisinya begini," beber dia.
Baca Juga: 13 Cabor PON Papua Asal Sumsel Tuntut Dana Pelatda
2. Uang pembinaan enam bulan tidak dibayar
Senada, pelatih anggar Sumsel, Ruli menjelaskan pihaknya telah beberapa kali membahas ini ke perwakilan KONI hingga menemui Gubernur Sumsel. Namun, sampai saat ini tidak ada kepastian.
"Uang pembinaan bahkan menunggak selama enam bulan. Hingga saat ini atlet dan pelatih resah karena belum juga ada kepastian," beber dia.
Pihaknya mengatakan, tujuan menggalang dana ini akan tetap dilaksanakan sampai ada kepastian dari KONI Sumsel. Pihaknya berharap hal ini dapat menggugah KONI Sumsel.
"Penggalangan dana akan terus dilaksanakan sampai kami mendapat solusi dari pihak KONI Sumsel," beber dia.
3. KONI Sumsel sebut ada provokator
Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin mengatakan aksi minta sumbangan di jalan itu punya tendensi politis. Pihaknya menilai aksi itu dilakukan secara sengaja untuk menjatuhkan nama pemerintah daerah dan KONI Sumsel.
Pihaknya, berjanji akan memeriksa pelatih dan atlet yang berusaha memprovokasi. "Kemarin mereka minta pembayaran uang pembinaan, dan hari ini sudah direalisasikan," ujar Hendri Zainuddin.
Hendri menjelaskan, selama ini pencairan dana yang dimaksud agak tersendat dikarenakan beberapa mekanisme pencairan dana yang dilakukan bertahap. Menurutnya, beberapa tuntutan atlet sudah dibayarkan termasuk makan dan minum saat pelatda.
"Tapi ya itu tadi, memaksakan kehendak supaya kita malu. Ya silakan kita malu bersama. Bagi kami pengurus KONI, kami sudah maksimal. Semua sudah terpenuhi hak pelatih dan atlet," beber dia.
4. Satu tuntutan lagi masih coba dipenuhi
Hendri tak menampik, ada biaya yang belum terpenuhi yakni, peralatan pertandingan. Peralatan pertandingan baru akan diadakan lantaran PON masih lama. Saat ini pengadaan baru akan dilakukan.
"Tolonglah, provokator, jangan sampai merusak citra kita Sumsel. Kecuali kalian, misalnya duit pembinaan tidak ada, duit pelatda tidak ada, ini kan clear semua,” tegas dia.
Baca Juga: Jelang PON Papua, 48 Pelatih Pantau 102 Atlet Sumsel Jalani Pelatda