Polda Sumsel Atensi Pengamanan Nataru Usai Bom Bandung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, memberi atensi kepada seluruh anggota kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung jadi catatan serius terkait tindak pidana terorisme.
"Kejadian di Bandung waktu itu dikhawatirkan menjadi pemicu kemungkinan adanya kejadian yang sama. Karena itu, pengamanan harus ditingkatkan," ungkap Albertus Rachmad Wibowo, Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: Penumpang Kapal Bangka-Palembang Naik 15 Persen Jelang Nataru
1. Sebanyak 620 gereja dalam pengawasan
Menurut Albertus, Polda Sumsel telah memetakan sekitar 620 gereja di wilayah Sumsel. Ratusan tempat ibadah tersebut akan dipantau agar mendapat pengamanan Nataru.
Kepolisian juga akan menjaga tempat-tempat wisata yang berpotensi menimbulkan keramaian. Total ada 3.758 personel gabungan yang diturunkan dengan unsur personel Polri mencapai 2.058 orang, dan sisanya berasal dari TNI, Pemda, hingga BUMN.
"Pada operasi lilin Musi 2022 ini akan digelar pada 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023," ungkap dia.
Baca Juga: Warga Miskin di Palembang Tahun 2022 Capai 66 Ribu Orang
2. Pos pengamanan diminta tidak kosong
Total ada 48 pos pengamanan, 32 pos pelayanan, dan enam pos terpadu yang disiagakan selama Nataru. Beberapa pos yang berada di perbatasan diminta berkoordinasi dengan polres terkait seperti di perbatasan Sumsel-Jambi, Sumsel-Bengkulu, Sumsel-Lampung, dan Sumsel-Kepulauan Bangka Belitung.
"Jangan sampai pos yang sudah didirikan itu kosong. Jalin komunikasi yang baik antar instansi," ungkap Albertus.
3. Sumsel sebagai wilayah perlintasan
Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati, turut mengingatkan pengamanan saat Nataru. Dirinya meminta pengamanan jalur perlintasan di Sumsel tidak hanya berfokus pada tindak pidana terorisme, tetapi juga peredaran narkotika.
"Apalagi Sumsel merupakan kawasan perlintasan yang sangat rawan menjadi tempat kejahatan narkoba. Namun pengamanan harus tetap humanis, dan tidak menimbulkan keresahan yang bisa mengganggu kekhusukan ibadah umat yang sedang merayakan Natal dan Tahun Baru," tutup dia.
Baca Juga: Konsumsi BBM di Sumbagsel Saat Nataru Diprediksi Naik 6 Persen