Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan Sendiri

Seminar Rekonsiliasi pasca Pemilu 2019

Palembang, IDN Times - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyatakan, proses rekonsiliasi yang tengah berlangsung baik di tingkat daerah maupun pusat, memiliki tantangan tersendiri. Terutama dari kelompok-kelompok yang tidak menginginkan adanya rekonsiliasi.

Dirinya menyayangkan dalam iklim demokrasi, ada kelompok-kelompok yang tidak dapat mengambil peran terbaik dalam membuat suasana menjadi tenteram. Padahal sikap elit politik semua sudah menurunkan tensi agar masyarakat tidak terpecah belah.

"Hal itu menunjukkan pandangan ideologinya berbeda dengan mayoritas tokoh dan bangsa kita. Siapa sih yang tidak ingin rekonsiliasi, siapa yang mau melihat masyarakat terus berkelahi dan tegang satu sama lain. Jadi kalau ada yang tidak setuju dengan pertemuan memang kelompok ini sudah berbeda agendanya," ujarnya, saat dibincangi usai seminar Rekonsiliasi pasca Pemilu 2019, di hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (25/7).

1. Rekonsiliasi jalan menyembuhkan luka pilpres

Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan SendiriIDN Times/Rangga Erfizal

Menurut Qodari, Sumsel menjadi satu daerah yang cukup panas dalam proses Pemilu lalu, mulai dari permasalahan pendukung masing-masing presiden, hingga pelaksanaan Pemilu. Walau demikian, dirinya menilai percikan-percikan yang terjadi harus segera dipadamkan.

"Sumsel merupakan titik paling intens, ada pertikaian dan perselisian. Hal itu cukup nyata. Di grup keluarga saya, ada 01 ada 02 dan ketegangan itu ada dan muncul, hanya saja dalam koridor yang dapat dimaklumi," ujarnya.

2. Pertemuan Elit politik harus diapresiasi

Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan SendiriIDN Times/Irfan Fathurohman

Qodari menilai, pertemuan antara Prabowo dan Megawati dan pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu, juga menjadi sinyal bahwa elit politik ingin menciptakan keadaan yang tenteram dan stabil.

"Tren di tingkat nasional sangat positif. Pertemuan Megawati dan Prabowo suasana berlangsung hangat. Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo juga telah bertemu. Hal ini jadi tren baik. Rekonsiliasi nasional kita berjalan cepat dan tepat," ujar dia.

Pertemuan tersebut juga dapat membangun siklus demokrasi di Indonesia agar semakin berkembang menjadi lebih baik. Qodari melanjutkan, siklus politik akan sangat baik, jika para elit dapat menularkannya kepada masyarakat di akar rumput.

"Namanya politik kan seperti siklus, ada saatnya kita berkompetisi, bekerja sama, lalu rekonsiliasi, dan berkompetisi lagi lima tahun berikutnya. Setiap kompetisi harus rekonsiliasi, yang tadinya anak bangsa bertarung lalu berkumpul lagi," jelas dia.

3. Apresiasi pemuda gerakan rekonsiliasi

Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan SendiriANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dia melanjutkan, untuk rekonsiliasi perlu dukungan para pemuda guna menyadarkan golongan tua yang baperan menyikapi kondisi politik di tanah air. Dia juga mengapresiasi terciptanya rekonsiliasi di Sumsel yang dimotori pemuda.

"Anak muda harus menjadi motor dalam proses rekonsiliasi. Biasanya yang baperan orang tua, anak muda karena masih baru dan kepentingan masih terbatas masih minimal. Kita mengapresiasi langkah anak muda di Sumsel. Untuk memulai rekonsiliasi baik di tataran masyarakat maupun akar rumput," tukasnya.

4. Rekonsiliasi daerah penting dukung di tingkat nasional

Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan SendiriIDN Times/Rangga Erfizal

Terakhir, terangnya, rekonsiliasi di tingkat daerah sangat penting guna mendukung rekonsiliasi di tingkat nasional. Karena, antara pusat dan daerah memiliki keterikatan dalam menentukan tujuan bangsa ke depan.

"Saya kira proses rekonsiliasi tidak hanya berlangsung di tingkat nasional saja, tetapi di seluruh Indonesia. Diskusi hari ini menjadi sangat penting dan relevan. Harapan dengan rekonsiliasi di tingkat nasional dan daerah, penyembuhan luka Pilpres kemarin dapat sembuh lebih cepat," terangnya.

Baca Juga: Rekonsiliasi Berlalu, Bagaimana Kasus-Kasus Pendukung Prabowo-Sandi?

5. Kirimkan sinyal positif untuk kepentingan bangsa

Pascapemilu, Rekonsiliasi di Pusat dan Daerah Punya Tantangan SendiriIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Ketua GPII Sumsel, Adi Warsito mengatakan, dukungan rekonsiliasi di tingkat daerah dan pusat ini untuk memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara.

"Jika rekonsiliasi tidak dilakukan, bisa mengganggu konsentrasi pemerintah pusat, dan daerah terganggu. Mari kita merekonsiliasi diri kita dulu. Dari bawah untuk memberikan respons positif kepada pemimpin bangsa," jelas dia.

Adi menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah pemimpin bangsa dalam menurunkan ego politiknya. "Isu yang hangat para pemimpin kita sudah mencair. Kita harus dukung rekonsiliasi itu. Jika rekonsiliasi tidak terjadi, seluruh tujuan bangsa kita akan terhambat," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya