Ormas Pejabat Sumsel Deklarasikan Diri pada Momen PA 212 di Jakarta

Ormas diluar PA 212 yang tetap mendukung persatuan alumni

Palembang, IDN Times - Persatuan Alumni (PA) 212 kembali berkumpul menjaga semangat ukhuwah di Jakarta, Senin (2/12) besok. Bukan saja dari ibu kota, di sejumlah daerah pun tak mau ketinggalan untuk melebur bersama di Jakarta.

Bahkan, ada juga organisasi masyarakat (ormas) yang tidak tergabung dalam PA 212 namun memiliki tujuan yang sama, ikut bergabung untuk bersilaturahmi dengan umat Islam lainnya, sekaligus mendeklarasikan terbentuk ormas Islam baru.

"Kami ormas baru, ormas Pengacara dan Jawara Bela Umat (Pejabat), yang akan hadir dengan dilandasi semangat ukhuwah Islamiah. Kami juga berperan aktif bersama ulama dan tokoh masyarakat untuk memperjuangkan kebenaran dalam konteks umat secara nasional. Memang ada persatuan alumni 212 sebagai organisasi, kita hadir bukan untuk menggantikan tapi mensuport 212," ujar Ketua Ormas Pejabat, Darlis, saat dibincangi IDN Times, sebelum berangkat ke Jakarta, Minggu (1/12).

1. Ormas Pejabat terafiliasi dengan ormas Islam lainnya

Ormas Pejabat Sumsel Deklarasikan Diri pada Momen PA 212 di JakartaPara deklarator Ormas Pejabat Sumsel, sesaat sebelum berangkat ke Jakarta untuk mengikuti alumni 212 di Jakarta (IDN Times/Rangga Erfizal)

Darlis menceritakan, terbentuknya ormas baru ini untuk mengoordinasikan para pengacara dan para jawara, yang memiliki pemahaman sama secara agama, untuk membela kepentingan umat Islam. Secara nasional, ormas ini baru terbentuk pada 3 November lalu di Jakarta.

"Ormas pejabat cikal bakalnya tetap berafiliasi dengan ormas islam di Indonesia, kami tidak berdiri sendiri, ormas ini berkoordinasi dan bekerja sama seperti juga Front Pembela Islam (FPI), termasuk alumni 212," kata dia.

2. Reuni 212 menjadi momen untuk mendeklarasikan ormas baru

Ormas Pejabat Sumsel Deklarasikan Diri pada Momen PA 212 di JakartaKetua Pejabat Sumsel, Darlis saat ditemui IDN Times, Minggu (1/12). (IDN Times/Rangga Erfizal)

Darlis menjelaskan, Ormas Pejabat Sumsel mengambil momen reuni 212 sebagai panggung untuk mendeklarasikan kehadiran sebagai ormas baru Islam. Beberapa dewan pimpinan daerah (DPD) seperti Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan beberapa daerah lainnya juga ingin menunjukkan peran serta mereka menjaga persatuan dan hak umat Islam.

"kita menyikapi visi misi bela umat. Dimulai dari lingkungan paling kecil yakni keluarga, tetangga, masyarakat dan bangsa negara. Kami ingin mengambil bagian itu sebagai kewajiban pejabat. Insyaallah nanti pejabat hadir dan, bermanfaat," jelas dia.

Hari ini, sambung Darlis, anggota dari Orman Pejabat Sumsel yang akan berangkat ke Jakarta, ada 17 orang yang merupakan tim inti pendeklarasi Ormas Pejabat wilayah Sumsel.  "Kita berangkat 17 orang, yang merupakan deklarator penggagas Pejabat Sumsel. Selain 17 itu ada lagi dukungan dari yang lain," jelas dia.

3. Ormas Pejabat menilai masalah bangsa saat ini karena penguasa berpihak kepada pemilik modal

Ormas Pejabat Sumsel Deklarasikan Diri pada Momen PA 212 di JakartaPersiapan sebelum mengikuti alumni 212 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, Sekretaris Pejabat, Dolly reza Pahlevi menuturkan, masalah utama yang menjadi persoalan bangsa hari ini adalah banyak munculnya ketidakadilan. Nah, pihaknya sendiri ingin menyampaikan pesan kepada umat, bahwa kehadiran organisasi masyarakat ini untuk memperjuangkan ketidakadilan yang kerap terjadi.

"Bila kemarin semangat menghadapi penista agama, konteks hari ini bukan penista agama saja, tetapi ada ketidakadilan. Karena penguasa hari ini berpihak kepada pemilik modal. Rezim hari ini harus adil, dia tidak boleh berlaku zalim," tutur dia.

Baca Juga: Jelang Reuni PA 212, Polri: Belum Ada Pergerakan Massa ke Jakarta

4. Ormas Jawara beri bantuan advokasi untuk masyarakat

Ormas Pejabat Sumsel Deklarasikan Diri pada Momen PA 212 di JakartaJumpa pers persiapan reuni 212, Petamburan, Kamis (21/11) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dolly melanjutkan, karena ormas ini berkecimpung di bidang hukum, maka pihaknya siap mendampingi umat Islam yang tersandung masalah. Sebagai contoh, banyaknya ketidakadilan yang didapat umat Islam, membuat mereka turun untuk memberi advokasi kepada mereka yang perlu bantuan hukum.

"Salah satunya ketika ada seseorang mengibarkan bendera tauhid, dan orang tersebut akan ditangkap. Tetapi, ketika yang mengibarkan itu merupakan mereka yang pro pemerintah, maka akan mendapat perlakuan yang berbeda," tandas dia. 

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya