Nelayan Sumsel Mengeluh Beli BBM dari Tangan Ketiga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumatra Selatan (HNSI Sumsel) menyampaikan keluhan terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Gubernur Sumsel, Herman Deru.
Kenaikan BBM jenis Solar yang menjadi andalan para nelayan mencari ikan semakin membengkak, apalagi mereka tak mendapatkan langsung BBM dari penyalur utama.
"BBM yang dipakai para nelayan ini sudah tangan ketiga atau keempat, jadi disparitas harganya luar biasa," ungkap Deru usai bertemu perwakilan HNSI Sumsel, Kamis (21/9/2022).
Baca Juga: Sumsel Darurat Narkoba, Peredaran Sudah ke Level Desa
1. Pemprov Sumsel janji temukan HNSI dan Pertamina
Deru mengatakan, keluhan nelayan itu bisa muncul karena tak ada stasiun bahan bakar resmi di laut maupun sungai. Ia berjanji akan menjadi jembatan antara nelayan dengan Pertamina agar terciptanya solusi yang menguntungkan nelayan.
"Jika perlu punya POM bensin sendiri, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN)," ungkap dia.
Baca Juga: Ribuan Ikan Tambak di Sungai Komering Mati Keracunan
2. Nelayan juga diminta menjaga laut dan sungai
Deru mencatat, wilayah perairan Sumsel di Sungsang diandalkan masyarakat untuk menggantungkan nasib. Nelayan tersebut rentan dalam ketidakpastian akibat pengaruh cuaca, pemasaran, dan transportasi serta infrastruktur.
Dirinya meminta HNSI sebagai perwakilan nelayan juga menyosialisasikan larangan penggunaan pukat harimau, dan jaring berbahaya yang menghancurkan biota maupun mata pencarian para nelayan.
"Sosialisasi dalam menjaga biota laut juga penting. Dikhawatirkan bisa habis semua biota yang ada, terumbu karang rusak, dan dampak lainnya akibat penangkapan ikan yang sembarangan. Alam ini akan diwariskan ke generasi berikutnya, harus ada sosialisasi," ungkap Deru.
3. Pemerintah diminta wujudkan kesejahteraan nelayan
Ketua DPD HNSI Sumsel, Ponco Darmono menjelaskan, perhimpunan nelayan yang ada di Sumsel berada di enam daerah. Mulai dari Palembang, Muba, OKI, OI, Banyuasin, dan OKU Timur.
Perhimpunan tersebut menjadi waduh nelayan menyampaikan aspirasi ke pemerintah. Dari pertemuan dengan Gubernur Sumsel hari ini, HNSI Sumsel berharap pihaknya bisa menyatukan visi misi pemerintah dengan nelayan.
"Kita harap ada upaya dari pemerintah untuk menyejahterakan nelayan di Sumsel. Lewat berbagai program tertentu, seperti literasi pendidikan, perbankan untuk KUR, permodalan dan lainnya, agar kesejahteraan nelayan membaik," tutup dia.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Selingkuhan Istrinya Ditangkap di Lampung Tengah