Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk Polri

Aksi solidaritas terhadap dua mahasiswa gugur di Kendari

Palembang, IDN Times - Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa di Palembang terus berlanjut. Kali ini ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, yang tergabung dalam aksi solidaritas atas gugurnya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Yusuf (19) dan Randi (21), pada aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, mendatangi Mapolda Sumsel.

"Aksi hari ini jelas, kami ingin kembali menegaskan dukungan terhadap rekan-rekan mahasiswa yang gugur dalam aksi 24 September lalu," kata Koordinator Aksi, Ahmad Fahrurozi, Kamis (3/9).

1. Mahasiswa UIN RF long march Ke Mapolda Sumsel

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk PolriIDN Times/Rangga Erfizal

Pantauan IDN Times di lapangan, aksi solidaritas tersebut berlangsung sejak pukul 13.00 WIB, ketika mahasiswa UIN Raden Fatah melakukan long march dari kampusnya menuju Mapolda Sumsel yang berjarak 1,4 kilometer.

Dalam aksi long march itu, mahasiswa membentangkan spanduk berisi kecaman dan tuntutan terhadap aparatur penegak hukum agar tidak semena-mena dalam mengamankan aksi unjuk rasa.

"Mahasiswa dari UIN yang hadir hari ini ada sekitar 300 orang. Kami datang dengan melakukan long march dari kampus ke Mapolda Sumsel. Ini menjadi pertanda bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap mahasiswa yang gugur kemarin," jelas Fahrurozi.

2. Mahasiswa keluarkan tanda peringatan pelanggaran untuk Polri

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk PolriIDN Times/Rangga Erfizal

Di sela-sela aksi solidaritas, ratusan mahasiswa yang menutup Jalan Jenderal Sudirman yang berada di depan Mapolda Sumsel, serentak mengeluarkan kartu berwarna kuning. Menurut Fahrurozi, kartu kuning tersebut sebagai tanda pelanggaran yang telah dilakukan oleh Instansi Kepolisian dalam menghadapi aksi unjuk rasa mahasiswa.

"Kartu kuning tadi untuk sebagai peringatan bagi Polri, bahwasannya melanggar dan jangan sampai ada lagi pelanggaran seperti kemarin," ujar dia.

3. Mahasiswa UIN Radeh Fatah sampaikan tiga tuntutan

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk PolriIDN Times/Rangga Erfizal

Selain mengkritisi kejadian di Kendari, mahasiswa juga mengecam tindakan kekerasan aparat kepolisian Polda Sumsel yang melakukan tindakan represif pada aksi 24 September di depan gedung DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang.

"Kami menuntut tiga hal, penyampaian aspirasi dari mahasiswa ke Kapolda Sumsel agar aksi hari ini disampaikan ke Kapolri. Mengecam aksi kekerasan 24 September di depan Gedung DPRD Sumsel. Serta, meminta pihak kepolisian untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya dan selaku aparat mengayomi masyarakat," ungkap dia.

Baca Juga: Demokrasi Terluka, Mahasiswa Sumsel Gelar Aksi Solidaritas Doa Bersama

4. Kapolres Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah nyatakan Polri sudah lakukan Investigasi

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk PolriIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Kapolres Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah, yang menerima secara langsung mahasiswa di depan Mapolda Sumsel mengatakan, tuntutan para mahasiswa ini memang lagi diselidiki oleh Mabes Polri. Pihaknya juga meminta mahasiswa untuk menunggu proses penyelidikan.

"Terkait aksi damai hari ini kita terima, sudah berapa kali Humas Mabes Polri mengatakan, jika Polri sudah melakukan investigasi terhadap 6 orang. Jadi, aspirasi adik-adik sudah kita tindak lanjuti, Polri sudah bekerja dan selalu profesional. Tidak ada penyalahgunaan wewenang oleh Polri, kalau ada penyalahgunaan wewenang maka hukum akan di tegakan," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya