Korban M yang Bunuh Diri Ternyata Anak Tunggal, Dikenal Selalu Ceria

Orangtua dan guru kaget dengan kejadian ini

Palembang, IDN Times - Duka mendalam dirasakan keluarga M (17), salah satu korban meninggal dunia yang ditemukan usai melompat ke Sungai Musi, Minggu (23/8/2020) kemarin.

M merupakan siswa kelas 3 SMA di Srijaya Negara Palembang itu, diketahui melompat ke sungai bersama kekasihnya bernama Tegar (18). Keluarga pun menduga M nekat melompat karena ajakan sang pacar.

"Kita duga karena diajak oleh Tegar. Soalnya kita lihat dari pesan yang diterima M. Di sana, kekasihnya mengatakan mau bunuh diri," ungkap kerabat korban bernama David (37) saat ditemui di rumah duka, Jalan Padang Selasa, Palembang, Senin (24/8/2020).

1. Keluarga syok korban sempat pamit keluar sebelum kejadian

Korban M yang Bunuh Diri Ternyata Anak Tunggal, Dikenal Selalu CeriaDavid kerabat korban saat ditemui di rumah duka (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut David, ibu korban Ermie (43) sangat terpukul dengan kematian anak tunggalnya tersebut. Keluarga tak mengetahui apa yang menyebabkan M memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya.

Korban M dikenal anak yang baik dan ceria di lingkungan keluarga. Hal itulah yang membuat banyak orang tak menduga korban nekat melompat ke sungai.

"Ibunya syok mengetahui anaknya itu mengakhiri hidup, karena korban sebelum kejadian pamit seperti biasa tidak ada yang aneh dari sikapnya," ujar dia.

Baca Juga: Sepasang Kekasih Remaja Bunuh Diri Lompat ke Sungai Musi

2. Korban akan dimakamkan di samping ayahnya

Korban M yang Bunuh Diri Ternyata Anak Tunggal, Dikenal Selalu CeriaSuasana di rumah duka (IDN Times/Rangga Erfizal)

Keluarga mengetahui antara korban M dan Tegar sudah menjalin hubungan. M kerap membantu kerabatnya berjualan di kawasan Pasar 16 Ilir, sedangkan Tegar adalah kuli panggul kapal yang mengangkat barang-barang saat kapal bersandar di dermaga, atau di lokasi yang sama tempat keduanya bunuh diri.

"Dia sering bantu-bantu jualan ikut keluarga di pasar 16 Ilir. Kalau Tegar itu kuli panggul. Rencananya, korban akan dimakamkan siang ini di pemakaman Puncak Sekuning di samping makam ayahnya," beber dia.

3. Guru korban mengenang M anak yang baik dan pintar

Korban M yang Bunuh Diri Ternyata Anak Tunggal, Dikenal Selalu CeriaWakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Susanti (IDN Times/Rangga Erfizal)

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Susanti mengungkapkan, dirinya kaget mendengar siswanya ditemukan tewas usai melompat ke Sungai Musi. Pihak sekolah baru mendapat kabar pada Minggu (23/8/2020) sekitar pukul 22.00 WIB malam.

Dalam catatan pihak sekolah, korban dikenal anak yang supel, sopan, dan ceria. Korban pun tidak pernah terlibat masalah, apalagi melakukan pelanggaran tata tertib sekolah.

"Dia kalau di sekolah dipanggil Milly. Anaknya memang baik, tidak pernah bolos ataupun telat sekolah. Prestasinya biasa saja, tetapi dia anak yang pintar," tutup dia.

4. Hubungi layanan hotline jika mengalami depresi

Korban M yang Bunuh Diri Ternyata Anak Tunggal, Dikenal Selalu CeriaIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri atau melihat teman atau kerabat memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait. Seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010, namun sambungan telepon itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas, maupun Rumah Sakit terdekat. Kemenkes juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa.

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya, atau support group online sebagai alternatif bantuan pencegahan bunuh diri, berikut jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Tak sekedar itu saja, terdapat LSM Jangan Bunuh Diri yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan komunitas ini untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness, dan meluruskan mitos agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian bisa menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293, atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Harapkan Permintaan Maaf, 6 Fakta Percobaan Bunuh Diri Mina eks AOA

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya