Ini Pemicu Objek Berada di Bawah Matahari Tidak akan Terlihat Bayangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Memasuki Oktober 2022, akan terjadi fenomena hari tanpa bayangan. Fenomena ini merupakan yang kedua dalam setahun saat memasuki puncak suhu maksimum.
Nilai deklinasi matahari akan sama dengan lintang geografis. Kondisi tersebut menyebabkan matahari akan berada tepat di atas kepala.
"Apa pun benda yang berada di bawah matahari tidak akan terlihat bayangan. Pada saat ini matahari berada tepat di atas objek yang berdiri tegak. Oleh karena itu, bayangan benda seolah-olah tidak ada dan terlihat," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis, Sabtu (1/10/2022).
1. Fenomena ini akan terjadi saat pukul 12.00 WIB
Wandayantolis menjelaskan, peristiwa hari tanpa bayangan merupakan hal yang umum terjadi. Dalam satu tahun, fenomena hari tanpa bayangan terjadi dikarenakan perubahan sudut inklinasi Bumi terhadap Matahari yang terlihat sebagai gerak semu Matahari bolak balik antara bumi bagian utara dengan selatan.
"Bayangan benda berada tepat di dasar objek. Fenomena ini biasa terjadi pada pukul 12.00," kata dia.
2. Tidak pengaruhi iklim tetapi jadi penanda masuki puncak musim
BMKG pun memastikan tidak akan ada dampak siginifikan terhadap perubahan cuaca dan iklim di wilayah yang terjadi fenomena tanpa bayangan. Hanya saja kondisi ini menandakan ada perubahan suhu di wilayah khatulistiwa.
"Secara umum pada hari tanpa bayangan ini merupakan periode puncak suhu maksimum," jelas dia.
3. Daftar wilayah di Sumsel terjadi hari tanpa bayangan
Wandayantolis menyebu, fenomena hari tanpa bayangan tidak hanya terjadi di Palembang beberapa wilayah di Sumsel turut merasakan fenomena ini. Berdasarkan prakiraan BMKG hari tanpa bayangan di Sumsel akan berlangsung hingga awal Oktober mendatang.
- 30 September 2022: Pangkalan Balai (Banyuasin), Sekayu (Muba), Rupit (Musirawas).
- 1 Oktober 2022: Inderalaya (Ogan Ilir), Talang Ubi (PALI), Muara Beliti (Muratara), kota Lubuklinggau.
- 2 Oktober 2022: Kayu Agung (OKI), Prabumulih, Muara Enim, Tebing Tinggi (Empat Lawang).
- 3 Oktober 2022: Lahat, Baturaja (OKU), Pagar Alam.
- 4 Oktober 2022: Martapura (OKU Timur).
- 5 Oktober 2022: Muaradua (OKU Selatan).
Baca Juga: 1.000 Anak di Palembang Masih Berisiko Terkena Stunting