Ibu Korban Kekerasan Santri Gontor Khawatir Tak Sanggup Lihat Pelaku 

Ibu korban ingin hadiri sidang di Jawa Timur

Palembang, IDN Times - Kasus kekerasan yang menimpa santri Gontor asal Palembang Sumatra Selatan (Sumsel), akan segera menjalani sidang perdana. Dua tersangka MFA (18) dan IH (17) akan dibawa ke meja hijau karena menganiaya korban AM (17) hingga meninggal dunia.

"Informasi yang didapat dalam waktu dekat akan segera diajukan ke pengadilan. Sedang menunggu proses sidang," ungkap Soimah (45) ibu korban, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Orangtua Tersangka dan Korban Santri Gontor Bertemu di Palembang

1. Ibu korban takut teringat perbuatan para tersangka

Ibu Korban Kekerasan Santri Gontor Khawatir Tak Sanggup Lihat Pelaku Keluarga korban kasus kekerasan santri Gontor (Dok: ist)

Sebagai orangtua korban, Soimah berencana hadir menyaksikan jalannya sidang. Namun dirinya masih merasa terpukul atas kematian anak sulungnya tersebut. Secara gamblang, Soimah menyebut dirinya takut tak bisa menahan kesedihan jika melihat langsung kedua tersangka.

"Saya inginnya hadir langsung, tapi khawatir saya tak kuat melihat mereka dan teringat kembali dengan peristiwa yang menimpa anak saya," ujar dia.

Baca Juga: Ibu Korban Kekerasan Santri Gontor Ingin Bertemu dan Peluk Tersangka

2. Berharap Jaksa dan Hakim berikan keadilan

Ibu Korban Kekerasan Santri Gontor Khawatir Tak Sanggup Lihat Pelaku Keluarga korban kasus kekerasan santri Gontor (Dok: ist)

Soimah menyerahkan semua putusan secara adil kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan Majelis Hakim. Namun ia berharap seluruh fakta bisa terungkap di persidangan hingga publik dapat mengetahui, dan menjadi pembelajaran bagi lembaga pendidikan.

"Saya berharap sidang berjalan lancar dan keputusan yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku," beber dia.

3. Gontor sempat berbohong tak ada kekerasan

Ibu Korban Kekerasan Santri Gontor Khawatir Tak Sanggup Lihat Pelaku Pesantren Modern Gontor (Instagram.com/pondok.modern.gontor)

Sebelumnya, Gontor 1 sempat menutupi kasus kematian siswa kelas 5.i asal Palembang kepada pihak keluarga. Dalam surat jalan saat mengantarkan jasad korban pada 22 Agustus 2022 lalu, pihak Gontor menyebut korban meninggal karena sakit. Tak ada pernyataan soal kekerasan.

Kasus ini mulai terungkap setelah ibu kandung korban, Siti Soimah, menemui pengacara kondang Hotman Paris Hutapea saat di Palembang, Minggu (4/9/2022) lalu. Satu hari setelah Hotman membuat video di laman Instagram, pihak Gontor 1 baru mengakui ada kasus kekerasan terhadap korban.

Baca Juga: Ditanya Kematian Santri, Pimpinan Gontor: Ini Bukan Urusan Saya...

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya