Hujan Beberapa Hari Terakhir di Sumsel Dipicu Modifikasi Cuaca

4.800 kilogram garam sudah disemai di langit Sumsel

Palembang, IDN Times - Selama tiga hari terakhir cuaca di beberapa wilayah Sumsel mengalami mendung dan hujan, meski di tengah kondisi peralihan musim menuju kemarau. Hujan yang terjadi diklaim krena Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), usai penyemaian garam yang membuat awan hujan sejak Kamis (10/6/2021).

"Memang hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir terjadi akibat TMC hari sebelumnya, ditambah dengan penyemaian hari ini," ungkap Koordinator Lapangan Bidang Pelayanan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT), Purwadi, Senin (14/6/2021).

1. Total garam yang akan disemai memcapai 10 ton

Hujan Beberapa Hari Terakhir di Sumsel Dipicu Modifikasi CuacaCASA C-212 dari Skuadron IV Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh digunakan untuk lakukan penyemaian udara (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Purwadi, dalam lima hari terakhir penyemaian garam telah mencapai 4.800 kilogram. Pihaknya sudah menyiapkan 10 ton garam untuk disemai.

Garam yang ditabur di awan berfungsi untuk memancing awan hujan. Dengan begitu, curah hujan akan mulai berjatuhan di wilayah yang sudah ditandai sebagai daerah rawan karhutla.

"Hari ini juga dilakukan semai di area OKI dan Banyuasin. Sedangkan arah angin menuju ke barat. Ada beberapa awan tentunya masih ada yang bertahan hingga area Palembang," jelas dia.

Baca Juga: BBTMC Mulai Semai 800 Kg Garam di Langit Sumsel

2. Sempat terkendala angin kencang

Hujan Beberapa Hari Terakhir di Sumsel Dipicu Modifikasi Cuacailustrasi cuaca buruk di laut (Dok. NOAA)

Purwadi menambahkan, sejauh ini pergerakan awan yang terjadi di Sumsel cukup bagus untuk menghasilkan awan hujan. Hanya saja, ada kendala gangguan angin yang berpindah akibat angin kencang.

"Setiap 10 sekali kita akan melakukan evaluasi. Jika berjalan baik, akan kita lihat apakah perlu dilakukan TMC kembali," jelas dia.

3. BMKG kabarkan sudah mulai terjadi pengurangan intensitas hujan

Hujan Beberapa Hari Terakhir di Sumsel Dipicu Modifikasi CuacaProses pemadaman api dikebakaran lahan (IDN Times/BPBD Sumsel)

Terpisah, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi proses TMC. Pasalnya, beberapa daerah sudah terjadi pengurangan intensitas hujan.

"Puncak kemarau di Sumsel diprakirakan bulan Agustus dan September. Secara statistik, bulan-bulan tersebut sudah sangat jarang atau hampir tidak terjadi hujan dalam satu bulan," tutup dia.

Baca Juga: Mulai Alami Kekeringan, OKI dan OI Siaga Karhutla 2021

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya