Herman Deru Prihatin Bayi Meninggal di Kandungan karena Jalan Rusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, mengaku prihatin tentang kabar meninggalnya bayi di dalam kandungan karena infrastuktur jalan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Sang ibu yang hendak melahirkan, harus ditandu keluar kampung hingga ke ujung jalan agar bisa diantar kendaraan roda empat menuju Puskesmas. Deru mengaku telah berkoordinasi dengan Pemkab Muratara agar segera memperbaiki jalan, sehingga kejadian serupa tidak lagi terulang.
"Pemprov Sumsel akan berkoordinasi dengan Pemkab Muratara mencari jalan keluar. Kalau kabupaten kekurangan dana, akan kita bantu dengan Bangub (Bantuan Gubernur), sebab itu kabupaten baru," ungkap Deru, Selasa (18/1/2022).
1. Jalur sawit tak tersentuh pembangunan
Setelah mendengar tragedi yang viral di media sosial (medsos), Deru mendapat informasi jika jalan rusak itu berada di kawasan Rawas Ilir yang biasa digunakan mobil bertonase besar.
"Wilayahnya memang jalur untuk mengangkut komoditas sawit," ungkap dia.
Baca Juga: Ibu Hamil di Muratara Ditandu ke Puskesmas, Bayinya Keburu Meninggal
2. Peningkatan infrastruktur jadi solusi Herman Deru
Herman Deru dalam kampanye politiknya berjanji akan menciptakan infrastruktur yang merata bagi masyarakat Sumsel. Setiap tahun melalui APBD Sumsel maupun APBD Perubahan, Deru gencar menggelontorkan uang ke daerah untuk membantu kabupaten dan kota di Sumsel untuk meningkatkan infrastruktur.
Setiap berkunjung ke daerah, Deru mengatakan jika dirinya selalu memastikan pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan, hingga irigasi.
Baca Juga: Stok Minyak Goreng Palembang Berlimpah, Harga Stabil di Rp19 Ribu
3. Duka Rusmini harus pindah kota untuk operasi
Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Rusmini (40) dari Dusun 7, Sungai Gulo, Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Muratara, harus menahan pilu karena anaknya meninggal dalam kandungan. Anak Rusmini gagal diselamatkan lantaran perlengkapan operasi tak memadai di kabupaten pemekaran tersebut.
Warga setempat telah bahu membahu membawa Rusmini keluar kampung. Ia harus ditandu menuju mobil pick up, kemudian berpindah ke ambulans. Namun anaknya yang sudah dalam keadaan lemah tak tertolong di dalam perut karena ketubannya terlanjut pecah.
"Mobil ambulans kami tidak bisa masuk karena jalannya tidak bisa dilewati, sehingga akhirnya Rusmina digotong warga menggunakan tandu menuju ke ambulans," ungkap Kepala Puskesmas Bingin Teluk, Hendra.
Baca Juga: Dua Perkara Korupsi Alex Noerdin Dijadikan Satu Dakwaan