Harga Bahan Pokok di Palembang Langsung Ikut Naik Drastis

Pedagang rumah makan berencana menaikkan harga

Palembang, IDN Times - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi memunculkan efek domino terhadap harga bahan pokok. Kondisi ini dikhawatirkan menurunkan daya beli masyarakat, hingga menyebabkan laju inflasi tak terkendali di Bumi Sriwijaya.

Pasca kenaikan harga BBM subsidi, sejumlah pedagang dan pengusaha rumah makan mengaku kewalahan. Mereka mengakui harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, telur, hingga beras, ikut terimbas. 

"Banyak bahan pokok yang mulai naik. Tapi kita belum lakukan perubahan harga. Saat ini masih menimbang jangan sampai kita menaikkan karena berdampak ke pelanggan," ungkap Supri, pengusaha rumah makan di Palembang, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Tarif Transportasi Darat Antar Kota di Sumsel Naik Hingga Rp50 Ribu

1. Takut pelanggan lari

Harga Bahan Pokok di Palembang Langsung Ikut Naik DrastisIlustrasi cabai merah dan cabai hijau (IDN Times/Saifullah)

Supri menyebut sejak akhir Agustus 2022 lalu, sejumlah kebutuhan bahan pokok di pasaran mulai naik. Kenaikan harga dikhawatirkan akan memengaruhi penjualan di kedai miliknya.

Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi di beberapa pasar di Palembang seperti Pasar Macan Lindungan. Dirinya mencatat harga cabai keriting naik dari semula Rp70.000 menjadi Rp100.000 per kilo gram. Lalu telur ayam dari sebelumnya Rp26.000 menjadi Rp30.000

"Kita adaptasi dulu selama sepekan ke depan. Kalau tidak ada perubahan, harga jual di rumah makan baru naik. Kalau langsung naik, pelanggan lari," ujar dia.

Baca Juga: Hujan Bubarkan Demonstasi Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM di Palembang 

2. Beras dan minyak turut naik di pasar

Harga Bahan Pokok di Palembang Langsung Ikut Naik DrastisIlustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Selain cabai dan telur, Supri mencatat ada kenaikan harga beras dan minyak sayur. Meski mulai merangkak naik, peningkatan harga kedua komoditas masih dianggap wajar.

Untuk beras, ia mencatat mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram dari sebelumnya Rp11.000 menjadi Rp12.000. Sedangkan minyak sayur dari Rp14.000 menjadi Rp14.500.

"Kita harap ada solusi dari pemerintah. Jangan sampai kenaikan ini bikin orang malas belanja, jadi gak memutar ekonomi," jelas dia.

3. Pedagang akui ada kenaikan harga

Harga Bahan Pokok di Palembang Langsung Ikut Naik Drastistelur mentah (pexels.com/Klaus Nielsen)

Pedagang di pasar KM 5 Palembang membenarkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok. Aini (42) menyebut kenaikan bahan pokok mulai terjadi sejak BBM naik Sabtu pekan lalu. Cabai keriting yang sebelumnya dijual Rp70.000 per kilogram, naik menjadi Rp90.000 per kilogram. Lalu cabai rawit Rp50.000 per kilogram naik menjadi Rp70.000 kilogram

"Selain harga BBM yang naik, lonjakan harga disebabkan oleh terbatasnya stok di pasar," jelas Aini.

Dirinya mengkhawatirkan daya beli masyarakat terpengaruh akibat kenaikan harga. Pasalnya, hingga siang ini dagangan cabai miliknya masih menumpuk. Padahal sebelum ada kenaikan selalu laku terjual sebelum siang hari.

"Saya khawatir kalau tidak terjual, dagangan saya bisa busuk. Biasanya kalau sudah tengah hari, dagangan saya sudah habis, tapi sekarang masih banyak menumpuk," beber dia.

4. Kadis ketahanan pangan Sumsel sarankan masyarakat beternak di rumah

Harga Bahan Pokok di Palembang Langsung Ikut Naik DrastisIlustrasi ikan lele. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatra Selatan (Sumsel), Ruzuan Efendi, membenarkan kenaikan harga bahan pokok pasca BBM naik. Dirinya meminta masyarakat mulai menanam kebutuhan pokok seperti cabai, tomat, lele, dan ayam untuk memenuhi kebutuhan harian.

"Sekarang mau tidak mau ada harga keekonomian baru yang tentu harus disesuaikan," tutup dia.

Baca Juga: BBM Naik, Sejumlah SPBU di Palembang Kelabakan Penyesuaian Harga

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya