Hadiri Pelantikan, Tangan Johan Anuar Diborgol dan Berompi KPK

Pelantikan terdakwa korupsi baru pertama kali terjadi

Palembang, IDN Times - Terdakwa Johan Anuar keluar dari Rumah Tahanan (Rutan) Negara Klas 1 Pakjo Palembang, Jumat (26/2/2021). Tangannya masih dalam belenggu borgol serta mengenakan rompi oranye bertuliskan 'Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)'.

Sebagai tahanan, Johan Anuar memilih hadir secara langsung pada pelantikan kepala daerah, meski ada opsi lain dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dilantik secara virtual.

Kuasa hukum terdakwa, Titis Rachmawati mengaku sedikit berang dengan langkah KPK yang membawa Johan Anuar dengan rompi dan borgol.

"Peruntukan borgol itu apa? Klien kami ini mau dilantik, bukan keluar untuk pulang ke rumah atau ke mana," jelas Titis kepada awak media.

1. Johan diam seribu bahasa

Hadiri Pelantikan, Tangan Johan Anuar Diborgol dan Berompi KPKTerdakwa Johan Anuar saat digiring menuju tempat pelantikan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Johan yang keluar dari rutan langsung masuk mobil sewaan KPK, Kijang Inova berwarna perak  bernomor BG 1158 ZF menuju tempat pelantikan di Griya Agung, atau sekitar 2,7 kilometer dari rutan.

Tidak ada kata-kata yang terucap dari mulut Johan usai keluar dari rutan. Dirinya didampingi penyidik KPK langsung menuju kursi di barisan ketiga mobil. Ia pun tetap menggunakan topi yang sama seperti saat dipindahkan dari Rutan KPK menuju Rutan Negara Palembang.

"Sesuai protap tidak ada lagi pengawalan di dalam Griya Agung. Setelah sampai di sana, semua diserahkan ke panitia," ujar dia.

Baca Juga: Jelang Pelantikan, Rutan Negara Palembang Dijaga Brimob Bersenjata

2. Johan akan segera nonaktif selesai pelantikan

Hadiri Pelantikan, Tangan Johan Anuar Diborgol dan Berompi KPKKuasa Hukum Terdakwa Johan anuar (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Titis, Johan Anuar masih memiliki hak yang sama dengan kepala daerah terpilih lainnya. Namun dalam aturan Undang-Undang (UU), kliennya itu harus nonaktifkan dari jabatan sebagai Eakil Bupati selama menjalani proses hukum.

"Sesuai UU, dirinya nonaktifkan dahulu usai dilantik. Kan tidak mungkin melakukan tugas selama menjalankan proses hukum," jelas dia.

3. Johan jadi kepala daerah berstatus terdakwa yang hadiri pelantikan

Hadiri Pelantikan, Tangan Johan Anuar Diborgol dan Berompi KPKTangan terborgol dan berompi KPK, Johan Anuar digiring penyidik KPK (IDN Times/Rangga Erfizal)

JPU dari KPK, Asri Irwan menerangkan, selama ini jarang terjadi kepala daerah terpilih yang ditetapkan sebagai terdakwa ingin dilantik secara langsung. Baru Johan Anuar yang bersedia untuk dilantik secara tatap muka.

Dengan pelantikan ini, maka Johan Anuar menjadi kepala daerah pertama yang bersedia dilantik di luar meski berstatus terdakwa.

"Sudah sering kejadian begini, tapi rata-rata semuanya dilantik di rutan karena mereka malu dilantik akibat kasusnya," ujar dia.

4. Johan Anuar datang pelantikan sendiri

Hadiri Pelantikan, Tangan Johan Anuar Diborgol dan Berompi KPKProses pengawalan Johan Anuar (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara dari pantauan siaran streaming proses pelantikan, borgol dan rompi KPK yang sebelumnya dikenakan oleh Johan Anuar telah dilepas. Dirinya mengenakan seragam dinas untuk dilantik.

Johan hadir sendiri, sebab Bupati OKU, Kuryana Azis, sedang kurang sehat sehingga mengikuti kegiatan pelantikan secara virtual.

Johan Anuar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sehari pasca pilkada serentak 2020. KPK menilai, kasus pembelian lahan TPU di OKU pada tahun 2013 lalu menyebabkan kerugian negara.

Ia dianggap terlibat dalam alih fungsi lahan dengan menaikkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang dianggarkan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013. Dalam sidang, Johan Anuar menerima dakwaan 20 tahun penjara atas perbuatannya merugikan negara Rp5,7 miliar.

Baca Juga: Sidang Perdana TPU, Cawabup Johan Anuar Didakwa 20 Tahun Penjara

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya