Gubernur Sumsel Tolak Karantina Wilayah, Cukup Isolasi Lingkungan

Isolasi lokal harus seizin Gubernur

Palembang, IDN Times - Meningkatnya wabah COVID-19 di Sumsel belum mengubah pikiran Gubernur Herman Deru untuk melakukan karantina wilayah yang dipimpinnya. Menurutnya, banyak yang harus diperhatikan jika menutup wilayah seperti kondisi ekonomi, dan stabilitas wilayah. 

Deru menilai karantina hanya ditentukan oleh pemerintah pusat. Sedangkan pemerintah daerah berhak melakukan karantina secara lokal yakni di tingkat, RT, RW dan Kecamatan. Hal itu disampaikannya setelah mendengar arahan dari jubir Presiden semalam.

"Bahwa setiap kelompok masyarakat, RT RW itu boleh saja untuk mengisolasi lokal, atau isolasi lingkungan dengan seiizin gubernur," ujar Herman Deru, Rabu (1/4).

Baca Juga: Operasional Kereta Api Palembang-Lampung dan Lubuklinggau Disetop

1. Isolasi lokal bisa diambil kalau wabah di suatu tempat tidak terkendali

Gubernur Sumsel Tolak Karantina Wilayah, Cukup Isolasi LingkunganGubernur Sumsel, Herman Deru, menerima bantuan Rapid tes dan APD (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Mantan Bupati OKU Timur itu juga menilai, untuk melakukan isolasi lingkungan ada prosedur yang harus dipahami oleh pengambil kebijakan di tingkat bawah. Salah satunya jika wabah itu tidak terkendali. Herman sendiri telah menetapkan Sumsel sebagai wilayah siaga darurat beberapa hari lalu menyusul ditetapkannya pasien positif Corona.

"Jika di situ wabahnya tidak terkendali membuat masyarakat sangat takut, boleh diajukan isolasi lingkungan. Jadi bukan karantina wilayah," ujar dia.

2. Buka sumbangan dari masyarakat dan korporasi

Gubernur Sumsel Tolak Karantina Wilayah, Cukup Isolasi LingkunganPenyerahan secara simbolis APD dan Rapid tes (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Sedangkan untuk anggaran yang telah disiapkan pihaknya sudah menggelontorkan Rp100 miliar bagi satgas untuk proses penanganan wabah. Kemungkinan akan bertambah setelah ada realokasi dana perjalanan dinas luar negeri dan dalam negeri sekitar Rp20 miliar.

Dirinya melihat dana tersebut akan terus meningkat seiring realokasi dana lain yang akan diarahkan ke penanganan Corona.

"Saya katakan untuk anggaran perjalanan luar negeri, dibuat nol, semua difokuskan untuk cegah COVID-19, begitu juga anggaran dalam negeri, dipotong 50 persen, ini dimungkinkan untuk dipotong lagi. Dari improvisasi anggaran ini, kita mendapatkan angka yang cukup lumayan, yakni Rp 120 miliar," ujar dia.

Deru pun akan membuka donasi dari masyarakat dan korporasi yang akan membantu dalam proses penanganan wabah ini. Namun, donasi tersebut akan diterima dalam wujud barang bukan tunai.

"Bisa dalam bentuk rapid test dan APD, tidak tunai," jelas dia.

3. Masyarakat rawan ekonomi akan dibantu lewat program keluarga penerima manfaat

Gubernur Sumsel Tolak Karantina Wilayah, Cukup Isolasi LingkunganGubernur Sumsel, Herman Deru mengecek Wisma Atlet (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Ada juga soal imbauan bagi masyarakat untuk bekerja, sekolah dan beribadah di rumah akan berdampak pada masyarakat yang tidak memiliki pendapatan tetap maka, pemerintah melalui program keluarga penerima manfaat akan memberikan bantuan hingga wabah ini berakhir.

"Ini bagi masyarakat rawan ekonomi, agar melapor ke RT/RW, dan BPS sehingga warga akan segera diakomodir, dam Pemprov bisa menyalurkan bantuan," jelas dia.

Baca Juga: Ini Daftar Riwayat 3 Pasien yang Positif Terjangkit Corona di Sumsel 

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya