Gubernur Sumsel Prihatin Tahu Warganya Tewas di Ponpes Gontor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) mengaku prihatin setelah mendengar warganya meninggal saat menimba ilmu di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).
Korban adalah remaja bernama Albar Mahdi (17). Ia meninggal akibat kekerasan saat mengikuti kegiatan di Ponpes.
"Jangan ada lagi kekerasan, jangan sampai terjadi lagi kekerasan dalam bentuk apa pun," ungkap Herman Deru, Rabu (7/9/2022).
Baca Juga: [BREAKING] RS Bhayangkara Palembang Akan Autopsi Jenazah Santri Gontor
1. Tunggu hasil investigasi kepolisian
Deru menilai, kekerasan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Kasus semacam itu disebutnya tak layak menimpa siapa pun di luar sana.
"Kita tunggu dulu investigasinya, sampai di mana laporannya," jelas dia.
Baca Juga: Gontor Keluarkan Surat Sakit Tutupi Penyebab Kematian Santri Palembang
2. Minta keluarga dan warga bersabar
Deru meminta masyarakat menunggu hasil pemeriksaan kepolisian, termasuk langkah dalam penyelidikan lebih jauh soal kasus kematian korban.
"Tidak bisa kita membuat sebuah keputusan tanpa ada laporan yang jelas," beber dia.
3. Proses autopsi direncanakan besok
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, AKBP Mansyuri mengatakan, pihaknya sudah menerima permintaan dari Polres Ponorogo untuk melakukan autopsi pada jasad korban.
Jenazah korban yang sebelumnya sudah dimakamkan akan kembali dibongkar. Namun Forensik RS Bhayangkara Palembang masih menunggu persetujuan pihak keluarga.
"Sudah ada koordinasi dengan Polres Ponorogo dan Mabes Polri. Kita rencanakan proses autopsi akan berlangsung Kamis mendatang," ungkap Mansuri saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga: Dokter Forensik Beberkan Kemungkinan Proses Autopsi Santri Gontor