Fatalitas Pasien COVID-19 di RSMH Palembang Masih Tinggi

Vaksinasi diklaim bisa mencegah tingginya fatalitas

Palembang, IDN Times - Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Bambang Eko Sunaryanto menuturkan, jumlah penurunan kasus COVID-19 di Sumsel khususnya di RSUP semakin menurun.

Hanya saja, tingkat fatalitas terbilang masih cukup tinggi. Hal ini perlu diantisipasi agar tingkat kematian tidak meningkat drastis.

"Jadi kalau dilihat angka kesakitan mulai menurun, tapi keparahan penyakit yang masih tinggi," ungkap Bambang, Kamis (26/8/2021).

1. RSMH memerlukan tambahan tabung oksigen

Fatalitas Pasien COVID-19 di RSMH Palembang Masih TinggiTabung oksigen sumbangan Kadin Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bambang menjelaskan, pihaknya menyiapkan kebutuhan oksigen harian untuk mengantisipasi tingkat fatalitas pasien COVID-19. Kebutuhan oksigen di RSMH Palembang mencapai 5 ton per hari, sehingga perlu penambahan kapasitas iso tank yang baru.

"Selain kebutuhan Iso Tank, kita juga perlu supply tabung oksigen. Setidaknya dibutuhkan 40-50 tabung per hari," ungkap dia.

Baca Juga: Kadin Sumsel Sumbang 400 Tabung Oksigen ke 10 RS di Sumsel

2. Perlu penambahan ruang isolasi dan perawatan pasien COVID-19

Fatalitas Pasien COVID-19 di RSMH Palembang Masih TinggiDirut RSUP MH dan Ketua Kadin Sumsel Dodi Reza Alex (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Eko, RSMH Palembang menyiapkan 915 tempat tidur, di mana 320 tempat tidur dikhususkan untuk isolasi dan perawatan pasien COVID-19. Sedangkan penanganan pasien dengan gejala berat, pihaknya menyiapkan sekitar 30 tempat tidur ICU.

"Kita terus berusaha menambah tempat tidur. Sedangkan jumlah keterisian untuk pasien COVID-19 hanya terisi 30-35 persen," jelas dia.

3. Ajak masyarakat vaksin untuk tekan fatalitas

Fatalitas Pasien COVID-19 di RSMH Palembang Masih Tinggifinancialexpress.com

Mengingat bahayanya keparahan penyakit yang diidap pasien COVID-19, Bambang mengajak masyarakat melakukan vaksinasi dan menerapkan prokes. Dirinya mengatakan, vaksinasi menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk mencegah penularan dan mengurangi tingkat fatalitas.

"Meski faktanya vaksinasi tidak mencegah 100 persen penularan, tetapi Insya Allah tidak menjadi lebih parah, tidak sampai masuk ICU," tutup dia.

Baca Juga: Warga Palembang Diminta Tak Lupa Prokes Saat Pelonggaran PPKM

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya