Dua Kabupaten di Sumsel Diterjang Banjir Bandang dan Longsor

Intensitas hujan meninggi di tengah musim peralihan

Palembang, IDN Times - Curah hujan yang tinggi hampir merata di seluruh wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), terutama di dataran tinggi yang membuat permukaan air sungai meningkat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, kondisi tersebut mengakibatkan dua wilayah yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan OKU Timur terdampak banjir bandang dan longsor.

"OKU Selatan merupakan dataran tinggi yang rawan banjir bandang serta longsor. Apalagi saat ini memasuki peralihan antara musim hujan ke musim kemarau," kata Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori kepada IDN TIMES, Senin (11/5).

Baca Juga: OKU Selatan Diterjang Banjir Bandang, 5 Kecamatan Terendam

1. Sebanyak 7 kecamatan di OKU Selatan terendam banjir

Dua Kabupaten di Sumsel Diterjang Banjir Bandang dan LongsorBPBD Sumsel sedang melakukan evakuasi warga yang pemukimannya terendam banjir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Hingga hari ini tercatat ada tujuh kecamatan di OKU Selatan terdampak banjir bandang seperti Kecamatan Muara Dua, Buay Sandang Aji, Simpang, Buana Pemaca, Kisam Ilir, Kisam Tinggi dan Kecamatan Buay Runjung.

Dari kecamatan terdampak itu, ada 1.300 kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi ke posko-posko darurat ataupun tempat lebih aman lainnya. "Banyak rumah terendam, rusak parah hingga roboh. Lalu ada jembatan air dan jembatan gantung, totalnya ada tujuh jembatan yang putus akibat derasnya air bandang," ujar dia.

2. Longsor menyebabkan 9 titik rusak

Dua Kabupaten di Sumsel Diterjang Banjir Bandang dan LongsorLongsor di OKUS (IDN Times/BPBD Sumsel)

Sedangkan untuk bencana tanah longsor selama tiga hari sejak tanggal 7,8,9 terjadi di empat kecamatan dan jalan ruas dengan total 14 titik. Titik longsor terbanyak terjadi di Kecamatan Pulau Beringin dengan sembilan titik, Buana Pemaca satu titik, Kisam Tinggi satu titik, Buay Pematang Ribu satu titik dan terakhir Ruas Jalan Sp Gunung Raya – Bedeng Tiga – Gunung Raya dua titik.

"Tim sudah bergerak dengan melakukan evakuasi terhadap masyarakat, pembersihan sisa longsor. Karena kita juga memasuki musim peralihan mudah-mudah ancaman bahaya banjir dan tanah longsornya sudah berkurang. Kita juga sudah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat," jelas dia.

3. Sungai Komering di OKU Timur meluap karena air kiriman dari hulu

Dua Kabupaten di Sumsel Diterjang Banjir Bandang dan LongsorBanjir di OKU TImur (IDN Times/BPBD Sumsel)

Ansori juga menyebut debit air yang tinggi menyebabkan air mengalir dari hulu ke dataran rendah di OKU Timur cukup besar. Beberapa wilayah ikut terkena banjir kiriman karena luapan Sungai Komering.

Banjir kiriman itu terjadi di kelurahan Paku Sengkunyit Kebun Nangka, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur. Rumah-rumah penduduk di daerah tersebut terendam banjir hingga 150 sentimeter.

4. BMKG akui peralihan musim hujan sedikit lebih lama dari biasanya

Dua Kabupaten di Sumsel Diterjang Banjir Bandang dan LongsorVisualisasi indeks sinar UV di Indonesia. bmkg.go.id

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, membenarkan jika saat ini terjadi peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Menurutnya musim hujan saat ini sedikit panjang dari sebelumnya, sehingga intensitas hujan masih lebih terasa. Pihaknya pun mengakui masih mengevaluasi sebab panjangnya musim penghujan di tahun ini.

"Puncak Musim Hujan wilayah Sumsel normalnya terjadi pada Desember, Februari, dan Mare. Namun saat ini di wilayah Sumsel diperkirakan sedang memasuki masa musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga masih kita temui cuaca ekstrem," tegas dia.

Baca Juga: 7 Potret Lalu Lintas Palembang, Ramai Lancar Meski Terbanyak COVID-19

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya