DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19

17 kabupaten/kota di Sumsel diminta bersinergi 

Palembang, IDN Times - Pandemi Corona (Covid-19) menyebabkan dua warga yang berdomisili di Kota Palembang dan Kota Prabumulih meninggal dunia, belum lagi jumlah pasien positif, pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pantauan (ODP) yang terus bertambah setiap hari. 

Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati, melihat Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mengucurkan Rp120 miliar untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Dana tersebut akan terus bertambah dengan pemotongan anggaran dinas luar negeri dan dalam negeri di lingkungan ASN dan DPRD Provinsi Sumatera Selatan atau SUmsel.

"Kita sudah memotong anggaran perjalanan dinas. nanti kita rapat lagi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta gugus tugas, mengenai berapa anggaran yang dibutuhkan," ujar RA Anita Noeringhati kepada IDN Times, Kamis (8/4).

1. Ada sekitar Rp60 miliar dana DPRD Sumsel yang dipangkas hadapi Covid-19

DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19Ketua DPD PDIP Sumsel, Giri Ramanda/IDN Times/Sidratul Muntaha

Hal serupa diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda Kiemas. Menurutnya anggaran yang telah dipotong dari perjalanan dinas mencapai Rp60 miliar. Ada kemungkinan skema pemotongan anggaran lain yang akan dilakukan.

"Anggaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi anggota DPRD boleh saja kalau mau dipotong. Hanya saja, kita lihat adakah Peraturan Pemerintah (PP) yang meminta untuk dialokasikan," ujar Giri.

2. Minta Gubernur Sumsel buat strategis komprehensif

DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19Pelantikan anggota DPRD Periode 2019-2024 (IDN Times/Rangga Erfizal)

DPRD Sumsel meminta Gubernur Sumsel untuk membuat dan menjalankan strategi yang lebih komprehensif untuk menanggulangi virus Covid-19. Mulai dari skenario teringan hingga terberat.

"Sehingga ada kajian tentang dampak covid-19 dan solusi yang bisa diberikan untuk meringankan beban masyarakat, tentunya mengkoordinir kabupaten/kota," jelas Giri.

3. Desak 17 kabupaten/ kota di Sumsel bersinergi

DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19IDN/sidratulmuntaha

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, MF Ridho mengungkap pihaknya sepakat pemotongan anggaran di DPRD Sumsel. Menurutnya, anggaran tersebut dapat digunakan untuk penanggulangan virus agar tidak semakin masif menyebar.

"Melalui anggaran tersebut semoga dapat memperlancar segala upaya pemerintah terutama tim gugus tugas dan semua pihak yang terkait," bebernya.

Politisi partai berlambang Mercy tersebut berharap, Gubernur Sumsel Herman Deru, dapat menyatukan seluruh kepala daerah di 17 kabupaten/ kota agar duduk bersama melakukan sinergitas tanggap darurat.

Salah satu upayanya menerbitkan standar operasional prosedur (SOP) pencegahan, penanggulangan, dan pengobatan yang dapat dilakukan bersama.

"Ketersediaan alat pelindung diri (APD) harus merata dimiliki sampai tingkat puskesmas. Lalu akses keluar dan masuk provinsi, kabupaten/ kota sampai tingkat kecamatan disiapkan betul, petugas pemeriksaan suhu badan dan penyemprotan disinfektan rutin," pintanya.

4. Demokrat sarankan provinsi dan kabupaten/kota tidak jalan sendiri-sendiri

DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19Kantor Pemerintah Provinsi Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sejauh ini sudah tercatat 4 daerah positif Covid-19 di Sumsel yakni Palembang, Prabumulih, OKU dan OKI. Menurut Ridho, pengawasan harus ditingkatkan agar tidak tersebar ke daerah lain. Dirinya tidak menginginkan gugus tugas daerah yang dikomandoi oleh Gubernur berjalan sendiri-sendiri.

"Sehingga semua anggaran kabupaten kota dan provinsi tidak tumpang tindih, seharusnya anggaran yang ada bisa saling melengkapi satu sama lain," tegas dia.

5. Pengamat dukunga pemotongan anggaran sebagai tanggung jawab moral dan institusi

DPRD Sumsel Pangkas Anggaran Perjadin Rp60 Miliar Hadapi Covid-19IDN Times

Sementara itu Pengamat Politik Sumsel, Joko Siswanto, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh pimpinan DPRD Provinsi untuk mengalokasikan dana bagi penanggulangan Covid-19. Langkah itu dinilai sebagai tanggung jawab moral sekaligus institusi yang mengatasnamakan rakyat.

"Sudah sepatutnya di tengah wabah, baik itu legislatif maupun eksekutif yang sama-sama dipilih oleh rakyat, memfokuskan diri pada dua hal yakni kesehatan dan ekonomi. Karena dua hal itu saat ini berdampak pada masyarakat," jelas Siswanto.

Menurut dosen Universitas Sriwijaya ini, upaya yang dilakukan legislatif dan eksekutif sudah terlihat dalam mengatasi Covid-19. Hanya saja dibanding provinsi lain, Sumsel masih sedikit lamban dalam koordinasi.

"Segala sesuatu harus dikoordinasikan, kewaspadaannya juga harus selalu ditingkatkan. Pemerintah harus mengantisipasinya dengan imbauan physical dan social distancing-nya harus tetap digencarkan," tutup dia.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya