Ditemukan Makam Tak Bernama, Diduga Korban Perampokan

Polisi tangkap satu tersangka yang mengubur korban

Palembang, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) berhasil menemukan makam tak bernama yang diduga merupakan tempat jenazah Sidik Purwanto (60) dikuburkan. Sidik menjadi korban perampokan berencana tujuh tahun silam tepatnya 3 Maret 2013.

"Kita berhasil melakukan evakuasi dan membongkar makam tersebut. Jenazah ditemukan dalam keadaan tulang belulang dengan karung yang sudah rusak," ungkap Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: Cari Rumput di Kebun Tebu, Petani Ogan Ilir Temukan Tengkorak Manusia

1. Tersangka mengakui telah membunuh dan mengubur korbannya

Ditemukan Makam Tak Bernama, Diduga Korban PerampokanProses penggalian makam korban (IDN Times/Jatanras Polda Sumsel)

Penemuan jenazah korban perampokan tersebut berawal dari penangkapan terhadap sang eksekutor sekaligus orang yang menguburkan korban, yakni Muslimin (37). Dia ditangkap di kampung halamannya Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat 4 September 2020.

Setelah menjalani interogasi, tersangka akhirnya mengakui perbuatannya dan memberi tahu di mana lokasi dia menguburkan korbannya.

Dari keterangan tersangka, korban Sidik dikuburkan di pinggir sawah, satu kilometer dari rumah pelaku Yuliana di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.

2. Para pelaku ingin kuasai harta benda milik korban

Ditemukan Makam Tak Bernama, Diduga Korban PerampokanIlustrasi identifikasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Dalam menjalankan aksi perampokan tersebut, Polisi mencatat ada lima orang yang terlibat. Empat orang telah ditangkap dan satu orang masih buron. Motif para pelaku adalah ingin menguasai harta benda milik korban.

Mereka menyewa mobil milik korban, Daihatsu Grand Max Luxio dengan nomor polisi BG 9623 ND warna biru. Korban diminta untuk membantu pelaku pindahan rumah.

"Pelaku Yuliana dan Amin (DPO) mengaku akan pindah rumah sehingga butuh mobil untuk mengangkut barang. Korban tanpa curiga menyetujui penyewaan mobil tersebut dan datang ke rumah pelaku," ujar Suryadi.

Ketika datang, korban diminta untuk membantu mengangkat barang yang berada di kamar, dan korban setuju. Di kamar itulah korban disekap oleh lima orang pelaku, dan dibawa ke kamar mandi untuk dihabisi.

"Kepalanya (korban) dimasukkan ke dalam bak hingga kehabisan napas," ungkap Suryadi.

3. Polisi terus buru satu pelaku lagi

Ditemukan Makam Tak Bernama, Diduga Korban PerampokanIlustrasi Kamar Mayat (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari kasus ini polisi telah menangkap empat orang di mana dua orang atas nama Suhendra (36) dan Nopriansyah (36) telah divonis bersalah oleh pengadilan. Mereka mendapat hukuman penjara seumur hidup dan harus menjalani penahanan di Lapas Nusakambangan.

Tersangka berikutnya adalah Yuliana, yang diduga menjadi otak pembunuhan juga ditangkap di Riau. Hanya saja dia mengakhiri hidup di ruang Reskrim Palalawan Polda Riau, setelah diamankan.

"Yang menguburkan jenazah korban adalah tersangka Yuliana dan Muslimin. Sehingga ketika Yuliana ini bunuh diri, kami kesulitan mencari lokasi korban dikuburkan. Sempat dua kali dicari namun tidak ketemu," tutup dia.

Saat ini Ditreskrimum Polda Sumsel telah mengevakuasi jasad korban dan memburu satu DPO lagi yang masih berkeliaran.

Baca Juga: Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap Tahun

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya