Dirilis Tahun Ini, Alquran Terjemahan Palembang Dicetak Terbatas

Pemprov Sumsel pertanyakan mau dibawa kemana terjemahan ini

Palembang, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Prof M. Sirozi menyatakan, Alquran dengan terjemahan Bahasa Palembang yang segera di launching tahun ini, hanya di rilis terbatas 100 eksemplar, bukan kebutuhan sebanyak 1.000-2.000 eksemplar.

"Dari Kemenag cuma dapat 100 eksemplar. Kita butuh lebih banyak, kita harap akan ada bantuan sosialisasi dari gubernur dan wali kota, serta bantuan pengadaan dari BUMN dan BUMD di Sumsel," ujar Sirozi, saat ditemui dalam sosialisasi Alquran terjemah Palembang, Rabu (8/1).

1. Alquran terjemahan Bahasa Palembang tidak untuk dikomersilkan

Dirilis Tahun Ini, Alquran Terjemahan Palembang Dicetak TerbatasIsi dari Quran terjemahan bahasa Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sirozi menjelaskan, pihaknya tidak akan mengomersilkan Alquran terjemahan Bahasa Palembang, meski membutuhkan bantuan pengadaan. Hal itu sesuai tujuan awal penerjemah yang dirintis oleh para budayawan dan tokoh dari Palembang.

"Ini komitmen amal jariyah semua pihak yang terlibat di sini, kita tidak akan pernah mengomersilkan. Karena itu kita akan cari sumber dana yang tidak mengikat. Bisa support dari CSR. Kita tidak mau ini jadi profit," jelas dia.

2. Bahasa Palembang yang tadinya tersimpan, kini tersaji dalam bentuk terjemahan Alquran

Dirilis Tahun Ini, Alquran Terjemahan Palembang Dicetak TerbatasRektor UIN RF Palembang, Prof M Sirozi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sebagai fasilitator dan koordinator, pihak UIN RF menginginkan warga Sumsel khususnya Palembang mengapresiasi langkah penerjemahan ini. Nilai penting dalam penerjemahan tersebut, terang Sirozi, adalah kajian akademik Bahasa Palembang dan agama. Masyarakat bisa tertarik membaca Alquran karena adanya bahasa Palembang atau sebaliknya.

"Bahasa Palembang yang tadinya tersimpan, jadi tersaji dalam bentuk terjemahan Alquran. Manfaatnya, dengan adanya terjemahan Bahasa Palembang tentu dapat mengaktualisasikan budaya Palembang," jelas dia.

Sirozi, melanjutkan, warga Palembang sendiri mungkin ada sebagian yang belum mengetahui bagaimana bentuk Bahasa Palembang. Nah, para budayawan ingin dengan hadirnya terjamahan bahasa ibu, wong Palembang dapat kembali mempelajari isinya atau paling tidak mengerti makna di dalamnya.

"Bahasa Palembang punya karakter yang unik, tetapi kita hampir kehilangan pijakan budaya, karena kehilangan bahasa sendiri," ujar dia.

3. UIN RF Palembang akan dorong bahasa daerah Sumsel lainnya jadi terjemahan Alquran

Dirilis Tahun Ini, Alquran Terjemahan Palembang Dicetak TerbatasPembacaan Quran Bahasa Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sirozi mengungkapkan, setelah mengerjakan Alquran terjemahan Bahasa Palembang, UIN RF juga berniat mendorong penerjemah bahasa daerah Sumsel yang lain, sebagai upaya pelestarian budaya.

"Setelah ini kita akan membuat Alquran bahasa Komering. Kenapa? karena Bahasa Komering itu terunik sekaligus tersulit. Dengan keunikannya, kita akan segera menyiapkan usulan bahasa Sumsel yang lainnya," ungkap dia.

Baca Juga: Terjemahan Alquran Berbahasa Palembang, Ide - Tantangan & Local Wisdom

4. Pemprov akan bantu sosialisasikan dan cari pendana pengadaan Alquran Palembang

Dirilis Tahun Ini, Alquran Terjemahan Palembang Dicetak TerbatasRapat sosialisasi prototipe Quran terjemahan bahasa Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Sumsel, Ahmad Najib mengatakan, selain mengapresiasi Alquran terjemahan Bahasa Palembang ini,, pihaknya mempertanyakan mau dibawa kemana Alquran terjemahan ini.

"Tahap awal kita belum bisa memastikan dan perlu koordinasi. Pemrpov mengambil langkah sosialisasi dahulu, ke masjid, dan majelis taklim. Tentu 100 eksemplar memang tidak cukup, kita akan menggandeng BUMN dan BUMD untuk mengikut sertakan dalam percetakan," tandas dia.

Corak dan cover Alquran yang memiliki 915 halaman ini, disesuaikan dengan ciri khas Palembang bermotif songket warna merah.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya