Dampak Virus Corona, Harga Karet Sumsel Turun dan Tiga Pabrik Tutup

Produksi karet menurun hingga 5 persen

Palembang, IDN Times - Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian menyatakan, menjangkitnya wabah virus corona juga ikut berdampak pada menurunnya produksi karet hingga 5 persen. 

Kondisi ini juga membuat harga komoditas ini ikut turun dan menyentuh harga jual terendah sepanjang tri wulan pertama 2020. 

"Harga jual karet kering pada Maret ini ini menjadi yang terburuk selama tahun 2020 ini, yakni Rp 13.892. Sedangkan di Januari, terendah 14.950 dan pada Februari terendah 13.915," ujar dia, Senin (30/3).

1. Pabrik karet di tiga daerah yang menampung hasil petani Sumsel terdampak tutup

Dampak Virus Corona, Harga Karet Sumsel Turun dan Tiga Pabrik TutupPetani karet Sumsel tengah menyadap hasil kebunnya (IDN Times/Rangga Erfizal)

Rudi menjelaskan, kondisi itu juga diperparah dengan tutupnya sejumlah pabrik karet di Bengkulu, Jambi dan Sumatera Barat. Sudah tentu, kondisi itu membuat kekhawatiran petani lebih meningkat. Sebelumnya juga ekspor karet Sumsel ke Tiongkok sempat terkendala karena wabah corona.

"Sesuai imbauan Pemprov Sumsel, agar pabrik bisa bertahan dengan melakukan efisiensi dan pemotongan ongkos produksi. Hal itu dilakukan agar pabrik tetap berjalan, mengingat dampaknya bukan hanya bagi petani karet, tetapi juga buruh dan tenaga kerja di Pabrik," jelas dia.

2. Pabrik karet bakal ikut terimbas jika Palembang lockdown

Dampak Virus Corona, Harga Karet Sumsel Turun dan Tiga Pabrik TutupPetani karet Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menyikapi hal itu, ungkap Rudi, pihaknya masih mengandalkan pabrik yang ada di Sumsel untuk menampung hasil dari karet petani, selagi menunggu perkembangan wabah COVID-19. Karena, wabah virus ini sudah merebak di 27 provinsi dan enam daerah telah menyatakan lockdown atau semi lockdown seperti, Solo, Bali, Tegal, Tasikmalaya, Papua, dan Maluku.

"Kemungkinan terburuk jika Palembang juga melakukan lockdown maka mayoritas pabrik karet yang ada di Palembang akan tutup, nah ini yg kita khawatirkan," ungkap dia.

Petani karet di Sumsel juga tetap diingatkan untuk menguatkan mental di tengah kondisi yang tidak pasti. Munkgin pemerintah daerah, akan melakukan melakukan realokasi dana APBD untuk men-suport petani.

"Pemerintah akan menyiapkan bantuan langsung baik melalui Dinas Sosial melalui jaring pengaman sosial, di samping realokasi APBD dan APBN yang sedang disusun saat ini," sambung dia.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Tak Terapkan Lockdown, Warga Perantau Dilarang Mudik

3. Kondisi negara ekspor karet Sumsel juga belum pulih

Dampak Virus Corona, Harga Karet Sumsel Turun dan Tiga Pabrik TutupPerkebunan karet Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kemudian, Rudi melanjutkan, selama wabah ini muncul sudah 15 persen petani yang mengurangi aktivitas menyadap karet. Padahal, harga karet di awal tahun ini sempat membaik hingga menyentuh harga Rp17.497 pada 7 Januari 2020.

"Kita mengharapkan kondisi Tiongkok membaik juga, namun banyak kemungkinan yang bisa terjadi di saat kondisi negara negara lain masih belum stabil," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya