Dalam Sehari, Ada 2 Kejadian Bunuh Diri di Palembang

Mr X tewas setelah lompat dari Jembatan Ampera

Palembang, IDN Times - Warga yang tengah melintas dan berdagang di area pasar 16 Palembang heboh usai setelah mengetahui seorang pemuda melakukan bunuh diri, Senin (26/10/2020) sekitar pukul 11.40 WIB.

Saat percobaan pertama tersebut, korban diketahui selamat usai melompat dari atas gedung pasar dan mendarat di terpal pedagang. Dirinya lantas diamankan warga setempat. Tak lama ia melakukannya lagi, namun terjun dari Jembatan Ampera.

"Korban ini orang yang sama, sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri dari atas Gedung Pasar 16 Ilir, lalu dari atas Jembatan Ampera sekitar pukul 12.00 WIB," ungkap Kanit Identifikasi dari Polrestabes Palembang, Ipda Agus Wijaya, Senin (26/10/2020).

1. Korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi

Dalam Sehari, Ada 2 Kejadian Bunuh Diri di PalembangIlustrasi Kamar Mayat (IDN Times/Sukma Shakti)

Agus menjelaskan, jasad korban telah diamankan ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Pihaknya masih melakukan proses identifikasi, sebab saat ditemukan tidak ada tanda pengenal yang dapat mengidentifikasi korban.

"Korban melompat dari atas Jembatan Ampera dan jatuh di depan halte transmusi yang berada di bawahnya. Korban meninggal di tempat," ujar dia.

Baca Juga: Nasib Apes Pemalak di Ampera, Jadi Bulan-bulanan Dihajar Warga 

2. Keluarga temukan korban meninggal di dalam WC

Dalam Sehari, Ada 2 Kejadian Bunuh Diri di PalembangIlustrasi identifikasi jenazah. IDN Times/Sukma Shakti

Tempat terpisah, Polsek Kemuning juga menemukan korban bunuh diri di dalam WC rumahnya. Korban berjenis kelamin perempuan berinisial S (19). Korban melakukan bunuh diri saat rumahnya sedang kosong.

"Kakak korban bersama pamannya mendapati pintu wc sedang terkunci. Saat itu mereka membuka paksa dan menemukan korban telah meninggal dunia," ungkap Kanit Reskrim Polsek Kemuning, Iptu Arlan Hidayat.

3. Polisi masih kumpulkan keterangan saksi dan barang bukti

Dalam Sehari, Ada 2 Kejadian Bunuh Diri di PalembangIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Arlan,  tidak ada orang di rumah tersebut saat kejadian. Kakak korban yang baru pulang lantas mencari adiknya. Arlan juga mengungkapkan, sejauh ini pihaknya masih mendalami dugaan bunuh diri yang dilakukan korban.

"Sejauh ini masih dalam penyelidikan dengan mengumpulkan saksi dan bukti dari TKP," tutup dia.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Fakta, Tiap 40 Detik Orang Meninggal Bunuh Diri karena Kesehatan Jiwa!

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya