Cerita Masyarakat Sumsel Batal Mudik, Ada Juga Pulang Lebih Awal

Sumsel baru perketat wilayah mulai 6-17 Mei

Palembang,IDN Times - Chandra (34) terpaksa batal mudik lebaran setelah muncul aturan dari pemerintah pusat. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dirinya mengaku harus patuh dengan aturan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 08 Tahun 2021, mengenai larangan cuti dan mudik lebaran bagi pegawai negeri sipil.

"Sebelumnya sudah ada rencana buat mudik, apa lagi libur cukup lama. Tahun lalu kami sudah tidak mudik, ditambah ada imbauan Gubernur kalau mudik di Sumsel diperbolehkan. Namun seluruhnya berubah karena aturan terbaru, jadi terpaksa batal mudik," ungkap Chandra kepada IDN Times, Rabu (5/5/2021).

1. Silaturahmi lewat daring

Cerita Masyarakat Sumsel Batal Mudik, Ada Juga Pulang Lebih AwalPexels/Edward Jenner

Dirinya menjelaskan, imbauan larangan mudik ini berlaku bagi seluruh ASN di Palembang. Dengan adanya aturan itu, dirinya mengaku memanfaatkan teknologi untuk bertatap muka dengan anggota keluarga.

"Tahun ini tidak mudik lagi, rencana perjalanan batal. Sedih memang rasanya, tetapi demi memutus mata rantai sebaran COVID-19 kami mendukung segala upaya yang dilakukan pemerintah. Tentu itu demi kebaikan bersama. Silaturahmi bisa dilakukan melalui daring," jelas dia.

Baca Juga: Masjid Agung Palembang Izinkan Salat Id Meski Dilarang Pemkot

2. Berhasil mudik tanpa pemeriksaan

Cerita Masyarakat Sumsel Batal Mudik, Ada Juga Pulang Lebih AwalIlustrasi terminal pelabuhan Bakauheni Lampung (ANTARA FOTO/Ardiansyah)

Berbeda halnya Derma (26), warga Palembang yang telah menetap lama di Yogyakarta. Ia memutuskan pulang ke Palembang lebih cepat. Dirinya mengaku pulang sepekan lebih cepat sebelum Surat Edaran (SE) Satgas COVID-19 nomor 13 berlaku pada 6-17 Mei.

Dengan pulang lebih cepat, maka penjagaan tidak begitu ketat. Hal ini dirasakannya ketika pulang menggunakan bus pada 29 April 2021 lalu.

"Saya dari Yogyakarta masuk tanpa pemeriksaan, jadi lewat-lewat saja. Memang sengaja pulang lebih dahulu takutnya kan ada macam-macam pemeriksaan," ujar dia.

3. Perjalanan masih berjalan normal

Cerita Masyarakat Sumsel Batal Mudik, Ada Juga Pulang Lebih AwalANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dirinya memilih pulang menggunakan bus agar tidak banyak pemeriksaan. Ia melakukan tes GeNoseC-19 untuk berjaga-jaga jika diperiksa selama perjalanan.

Derma mengakui, tidak hanya di wilayah tujuan saja yang kurang ketat melakukan pemeriksaan. Sejak meninggalkan Yogyakarta dan masuk pelabuhan Merak-Bakauheni, dirinya lolos pemeriksaan.

"Jadi saat saya pulang seperti mudik biasa, bus juga terisi penuh, tidak ada jaga jarak dan pemeriksaan. Semua berjalan seperti keadaan normal," ungkap dia.

4. Polda akui pengetatan wilayah mulai 6-17 Mei

Cerita Masyarakat Sumsel Batal Mudik, Ada Juga Pulang Lebih AwalKabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengakui, masa pelarangan akan lebih ketat pada 6-17 Mei atau besok. Sebelum pelarangan, pihaknya hanya melakukan pengetatan kedatangan kendaraan, sehingga tidak ada larangan kendaraan masuk ke Sumsel.

"Untuk sekarang masih pengetatan, namun setelah tanggal 6 tidak ada toleransi, kami suruh putar balik," ungkap Supriadi.

Menurutnya, pihaknya akan segera membangun 33 posko di pintu perbatasan mengantisipasi masyarakat yang keluar masuk saat masa larangan mudik,  yakni di antara kabupaten dan kota sekaligus provinsi.

"Kami fokus ke jalan-jalan tikus di antar kabupaten, penghubung provinsi, pintu tol, dan jalan tikus. Tidak ada pengecualian bagi yang nekat mudik terpaksa kami putar balik," ujar dia.

Baca Juga: Polda Sumsel Tak Beri Toleransi Pemudik Lewat Saat 6-17 Mei

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya