Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi Pelajar

Siswa antusias untuk vaksin karena rindu sekolah

Palembang, IDN Times - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas telah dilaksanakan di Sumatra Selatan (Sumsel). Belajar tatap muka pun dibarengi dengan vaksinasi bagi para siswa.

Seorang siswa SMP Negeri 10 Palembang, M Wibi, diantar orangtuanya untuk mengikuti vaksinasi. Walau sedang menderita patah kaki, tapi Wibi yang digendong ayahnya tampak antusian datang ke sekolah.

"Saya mengalami musibah baru-baru ini sehingga membuat kaki saya patah. Tapi saya sangat bersemangat mengikuti vaksinasi ini karena rindu mau sekolah," ungkap Wibi, Senin (6/9/2021).

1. Siswa rindu sekolah dan tidak takut untuk vaksin

Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi PelajarIlustrasi vaksin siswa sekolah di Palembang (IDN Times/istimewa)

Wibi menjelaskan, sudah hampir dua tahun dirinya mengikuti sekolah daring. Tanpa bertatap langsung membuat dirinya rindu untuk merasakan sekolah langsung.

Wibi tak gentar saat jarum suntik masuk ke dalam tubuhnya. Sebelum disuntik, ia sudah mengikuti berbagai tahapan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, tes tekanan darah, hingga pemeriksaan kesehatan lain.

"Vaksin tadi sedikit sakit karena disuntik, tapi tidak masalah asal bisa kembali sekolah," jelas dia.

Baca Juga: 205 Sekolah di Palembang Mulai Belajar Tatap Muka

2. Berhadap kasus COVID-19 di Sumsel membaik

Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi PelajarIlustrasi PPKM (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Siswa lain bernama Cinta (13) juga tidak merasa takut disuntik vaksin. Ia justru lebih antusias usai vaksin demi bisa kembali sekolah tatap muka. Ia pun berharap kasus COVID-19 di Sumsel dapat terus menurun.

"Semoga bisa kumpul-kumpul lagi, belajar di kelas yang ramai. Dengan divaksin, diharap semua jadi sehat," jelas dia.

3. Sebanyak 85 persen siswa SMP Negeri 10 Palembang sudah vaksin

Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi PelajarVaksinasi siswa sekolah di Palembang (IDN Times/istimewa)

Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Palembang, Tony Sidabutar mengatakan, siswa di sekolahnya sudah menjalani vaksin hingga 85 persen. Ia pun mengakui jika mereka mendapat kuota vaksin sebanyak 750 kuota.

"Siswa SMP Negeri 10 Palembang sudah 85 persen yang divaksin, sisanya 15 persen ada yang sudah secara mandiri dan tidak diizinkan oleh orangtuanya. Sebagian lagi karena tidak cukup umur," jelas dia.

4. Vaksin tidak jadi kewajiban siswa

Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi Pelajarilusrasi PTM terbatas di Sumsel (IDN Times/istimewa)

Menurutnya, proses vaksinasi bukan sebuah kewajiban. Bagi siswa yang belum cukup umur atau belum sampai 12 tahun, tidak diizinkan mendapat vaksin. Apalagi vaksinasi harus mendapat persetujuan orangtua, sehingga ada beberapa siswa yang belum mendapatkannya.

"Sebelum mengikuti vaksin, siswa dibantu orangtuanya mendaftar secara online. Setelah mendaftar, kami mengecek apakah usianya sudah cukup 12 tahun atau belum. Walaupun 12 tahun kurang sehari, belum boleh divaksin dan harus ada surat pernyataan dari orangtua," beber dia.

Sedangkan untuk PTM terbatas, pihaknya tetap menerapkan prokes. SMP Negeri 10 Palembang membagi pembelajaran tergantung shift. "Mulai besok, PTM di SMP Negeri 10 Palembang sudah mulai berjalan dengan tiga shif dan di dalam ruangan 30 205 Sekolah di Palembang Mulai Belajar Tatap Muka

persen," tutup dia.

Baca Juga: Penurunan Kualitas Rawa di Sumsel Ancam Populasi Ikan Belida

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya