Bandara SMB II Palembang Setop Layani Penerbangan Penumpang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - PT Angkasa Pura (AP) II sebagai otorita Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, mulai memberhentikan layanan penerbangan penumpang sejak intruksi larangan mudik oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo diberlakukan mulai Jumat kemarin (24/4).
Dari pantauan IDN Times hari ini, Sabtu (23/4), bandara SMB II sudah tidak lagi melayani penerbangan pesawat komersil yang mengangkut penumpang. Keadaan sepi di terminal keberangkatan maupun kedatangan, domestik ataupun internasional.
"Sejak 11 April lalu operasional bandara telah berubah. Normalnya buka jam 05.00-24.00 WIB, tapi sejak pandemik sempat berubah menjadi 06.00 WIB-18.00 WIB. Mulai 24 April seiring larangan mudik, penerbangan penumpang ditiadakan," ujar Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero), Kantor Cabang Bandara SMB II, Fahroji Kepada IDN Times, Sabtu (23/4).
Dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 25 tahun 2020, larangan mudik berlaku untuk wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), juga daerah dengan zona merah pandemik COVID-19.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan
1. Bandara SMB II hanya layani Kargo
Fahroji menjelaskan, sejak kemarin penumpang yang telah memiliki reservasi tiket sejak jauh hari bisa terbang sebelum larangan berlangsung, sedangkan jadwal reservasi baru sudah tidak diperkenankan lagi.
"PT AP II hanya akan membuka penerbangan bagi kargo untuk mengangkut barang seperti. Atau ada pesawat khusus, yang membutuhkan pendaratan dalam keadaan situasional tertentu," ujar dia.
Baca Juga: [UPDATE] Tembus Angka 106, Pasien Positif Sumsel Tertinggi di Sumatera
2. Jumlah penumpang di bulan April alami fluktuasi
Pada April 2020, kondisi penumpang yang berpergian melalui bandara SMB II mengalami fluktuasi. Dalam satu pekan terakhir, terhitung jumlah penumpang tertinggi terjadi pada 19 April lalu hingga mencapai 1.789 penumpang.
Sedangkan penumpang terendah terjadi pada sehari sebelumnya, dengan jumlah penumpang 814 orang. "Memang penumpang dalam satu bulan terakhir mengalami fluktuasi," ujar dia.
Baca Juga: Dampak COVID-19, Nelayan di Sumsel Jual Ikan dengan Harga Miring
3. Citilink benarkan pemberhentian penerbangan sementara waktu
District Manager Sales Citilink Palembang, Bachtiar Setiawan mengungkapkan, dengan kebijakan larangan mudik yang berlaku sejak kemarin, pihaknya terpaksa menutup semua penerbangan dari dan ke Palembang mulai 24 April hingga 31 Mei mendatang.
Bagi penumpang yang terlanjur membeli tiket untuk perjalanan di atas tanggal 24 April, Citilink mengaku siap melayani refund. Bachtiar menjelaskan, penumpang bisa menghubungi lagi tempat mereka memesan tiket.
"Pengembalian atau perubahan jadwal dilakukan tergantung syarat dan ketentuan berlaku. Citilink akan memprioritaskan penanganan penumpang terdampak," ujar dia.
4. Dari lima kereta sudah tiga yang dihentikan
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang juga mengumumkan pemberhentian perjalanan tiga kereta, jarak dekat dan jarak jauh serta dari maupun ke Palembang. Penghentian sudah berlaku sejak 1 April lalu, mengingat jumlah penumpang yang turun secara drastis.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik keluar kota dan tetap di rumah, agar pandemik COVID-19 segera berakhir dan kondisi segera kembali normal," ujar Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti.
5. Hanya dua kereta yang mengangkut penumpang dalam satu hari
Meski larangan mudik sudah dikeluarkan pemerintah pusat, namun KAI Divre III masih mengoperasikan dua kereta penumpang. Satu di antaranya bahkan ke luar provinisi Sumatera Selatan (Sumsel).
"Tentu pengoperasian kedua tersebut sesuai aturan physical/social distancing, dengan menjual tiket kereta api 50 persen atau 265 tempat duduk dari 530 tempat duduk yang tersedia," tutup dia.
Kereta api yang masih beroperasi itu melayani rute perjalanan Kertapati di Palembang - Tanjungkarang Bandar Lampung, untuk kereta ekonomi Rajabasa. Sedangkan satu rute lagi menuju Kota Lubuklinggau PP kelas ekonomi Serelo.
Baca Juga: Wali Kota Palembang: Kita Setop Pelat Kendaraan dari Luar