Antisipasi Harga Naik, Pemprov Sumsel Budidayakan Bawang Putih Lokal 

Pemprov Sumsel budidayakan bawang putih di Muaraenim 

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) lagi mengembangkan budidaya bawang putih di Kecamatan Semendo Darat Tengah dan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian Sumsel, Antoni Alam, langkah tersebut dilakukan pihaknya unutk mengantisipasi sering melonjaknya harga bawang putih secara tiba-tiba. 

"Khusus untuk bawang putih, kami sedang mengembangkannya di Kawasan Semendo Muara Enim. Harapannya, bisa memenuhi kebutuhan bawang putih saat sedang kosong,” kata Antoni, Senin (23/9).

1. Budidaya bawang putih untuk mengantisipasi inflasi

Antisipasi Harga Naik, Pemprov Sumsel Budidayakan Bawang Putih Lokal IDN Times/Rangga Erfizal

Antoni mengungkapkan, budidaya di dua lokasi tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak satu tahun tepatnya pada 2018 lalu. Ketika itu, budidaya dilakukan di luas tanah 50 hektare dan panen bawang putih saat itu dianggap berhasil, sehingga pada tahun 2019 Pemprov Sumsel meningkatkan budidaya bawang putih menjadi 75 hektare.

"Untuk di Semendo kita pusatkan pengembangan bawang putih, hasilnya bagus 1:12. Paling tidak di sana dapat mengantisipasi inflasi," ungkap dia.

2. Sumsel masih bergantung bawang putih dari Tiongkok

Antisipasi Harga Naik, Pemprov Sumsel Budidayakan Bawang Putih Lokal IDN Times/Rangga Erfizal

Selama ini , jelas Antoni, komoditas bawang putih yang tersebar di Sumsel ini banyak bergantung pada produk impor dari berbagai negara, terutama Tiongkok. Bahkan, harga bawang putih sempat melonjak tinggi hingga Rp100.000 per kilogramnya. Nah untuk menekan harga tersebut, terpaksa dilakukan impor.

"Jika sudah kota produksi sendiri, mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan bawang putih khususnya bagi masyarakat Sumsel," jelas dia.

3. Dinas Pertanian Sumsel segera tanam bawang putih jenis lumbu ijo pada oktober ini

Antisipasi Harga Naik, Pemprov Sumsel Budidayakan Bawang Putih Lokal IDN Times/Rangga Erfizal

Dengan penambahan lahan produksi bawang putih di Semendo, terang Antoni, tentu pihaknya berharap bisa memenuhi kebutuhan Sumsel. Namun, untuk bawang putih sendiri baru bisa ditanam saat musim hujan. Penanamannya juga harus berada di lereng perbukitan, Semendo dinilai pas untuk mengembangkan bawang putih.

"Makanya dipilih lokasinya di Semendo. Karena memang iklimnya cocok. Untuk yang 75 hektare nantinya baru tanam sekitar Oktober, kemungkinan di awal tahun bisa panen. Kita akan mengembangan bawang putih jenis lumbu ijo," terang dia.

Baca Juga: Ini Cara dari Kementan untuk Deteksi Dini Kualitas Benih Bawang Putih

4. Disdag akui bawang putih lokal masih kurang mencukupi kebutuhan Sumsel

Antisipasi Harga Naik, Pemprov Sumsel Budidayakan Bawang Putih Lokal purplecarrot.com

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Yustianus, membenarkan kebutuhan bawang putih di Sumsel selama ini sebagian besar memang tergantung akan produk impor dari luar negeri. Kondisi itu berbanding terbalik dengan produksi bawang merah yang sebagian besar banyak dikirim dari Brebes, Jawa Tengah.

"Untuk bawang putih kita sebagian besar impor, dari Tiongkok. Kalau bawang merah masih dibantu produk dalam negeri," jelas dia.

Yustianus mengatakan, harga bawang putih di pasaran saat ini masih berkisar Rp25.000 hingga Rp32.000. Dengan adanya peningkatan produksi bawang putih di Sumsel, diharapkan dapat menekan harga yang saat ini ada di pasaran.

"Harga bawang putih saat ini masih stabil, memang beberapa waktu lalu sempat melonjak. Kita belum mengatakan adanya 50 hektare itu dapat mencukupi, karena kebutuhan sehari masyarakat ada di kisaran 50 ton," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya