Abangnya Sudah Hilang Selama Tiga Tahun, Nadya Cari Bantuan di Tiktok

Adiknya unggah foto lewat akun Tiktok @naadyasa 

Palembang, IDN Times - Sudah hampir tiga tahun, enam pemuda asal Kota Palembang hilang tanpa kabar. Padahal, mereka pergi pada September 2017 lalu hanya untuk mengisi liburan semester kuliah ke Garut, Jawa Barat.

Kasus ini kembali mencuat setelah Nadya Syavira (19), adik salah satu pemuda yang hilang, Kevin Kenzona Pratama alias Agam (22), mengunggah kabar hilang sang kakak di akun media sosial (medsos) Tiktok dan Twitter. Nadya berharap, unggahan kakak dan teman-temannya yang menjadi viral itu bisa dikenali banyak orang.

Semua keterangan di medsos yang sempat viral itu diaminkan oleh sang ibu, Ita (42) dan ayahnya Iwan (52), saat IDN Times menyambangi kediamannya di Jalan H Azhari, Kelurahan Sei Selincah, Kalidoni, Palembang.

"Terakhir kontak dengan keluarga pada 15 September 2017. Setelah itu mereka hilang dan tidak bisa dihubungi lagi. Agam sempat telepon dengan saya pagi sebelum mereka pulang dari Garut, katanya ingin menuju Serang. Dia bilang Agam mau pulang ma," ujar Ita mengenang telepon terakhir dari anaknya kepada IDN Times, Selasa malam (19/5).

Meski sempat viral di medsos, namun nasib keenam pemuda itu hingga saat ini masih belum jelas. Keluarga masih menanti cemas, dan mengharapkan mereka masih hidup agar dapat berkumpul bersama keluarga.

1. Rombongan sempat main ke rumah temannya di Garut

Abangnya Sudah Hilang Selama Tiga Tahun, Nadya Cari Bantuan di TiktokKartu Ospek milik Agam (IDN Times/Rangga Erfizal)

Saat itu Agam yang masih berusia 19 tahun, atau paling muda dalam rombongan, pergi bersama lima orang teman kecilnya yakni Aditya Wiratama (20), Muhamad Ihsan (29), M Ali Topan alias Topan (33), Dian Wahyudi alias Cekok (27), dan Aat Hadi Yatna (24).

Mereka berangkat dari Palembang menggunakan pesawat terbang ke Tangerang, lalu melanjutkan perjalanan ke rumah adik ipar Ita di Serang, untuk meminjam motor keliling Jawa Barat. Terakhir, Agam dan teman-temannya mengaku berada di Garut, tinggal di sebuah rumah salah satu teman mereka yang menggeluti kerajinan kulit bernama Aji.

"Terakhir menginfokan di sana tempat temannya bernama Aji. Saat saya telepon lagi, handphone Agam sudah tidak aktif. Saya sempat tanya kepada keluarga dan teman-temannya yang lain, mereka juga mengaku tidak bisa kontak lagi," jelas dia.

Baca Juga: Pria Banyuasin Bikin Robot untuk Difabel, Kirim Pesanan ke Amerika  

2. Telepon Agam sempat aktif setelah satu bulan tanpa kabar

Abangnya Sudah Hilang Selama Tiga Tahun, Nadya Cari Bantuan di TiktokPamflet hilangnya Agam dan teman-temannya sempat disebar di Jawa Barat (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ita kembali mengenang kisah anak pertamanya tersebut saat pertama kali liburan, menggali ingatan yang sudah tiga tahun berlalu. Agam selalu berkomunikasi melalui sambungan telepon dan selalu menceritakan suasana liburan ke dirinya. Agam disebut Ita bukan anak yang neko-neko. Apalagi Agam dikenal tentangga dan lingkungan sekitar rumah sebagai anak yang baik.

"Satu bulan setelah hilang, tepatnya Oktober 2017, WhatsApp anak saya sempat aktif. Beberapa kali saya hubungi masuk tetapi tidak ada balasan. Aktifnya juga malam sekitar jam 12. Setelah itu tidak bisa dihubungi lagi," jelas dia.

Baca Juga: Warga Keluar-Masuk Palembang saat PSBB, Wako Disebut Tak Tegas 

3. Ita mimpi Agam minta didoakan

Mata Ita mendadak merah dengan ujung bibir yang menurun. Sejurus air mata itu turun, saat Ita menceritakan mimpi dan firasat mengenai anaknya. Beberapa kali Agam hadir dan meminta doa kepada ibunya agar selamat.

Sebagai seorang ibu yang merindukan anaknya, Ita mengaku tak berhenti mendoakan agar keluarga besarnya dapat berkumpul kembali. Meski sudah 2,8 tahun putra sulungnya tak lagi dalam dekapan.

"Dalam mimpi aku, dia datang lewat pintu belakang rumah. Dia minta didoakan jadi orang sukses. Dalam mimpi dia berucap, mama doakan Agam jadi orang kaya. Aku masih yakin dia masih hidup sampai sekarang," ujar Ita sembari menyeka air di matanya.

Baca Juga: #indonesiaterserah Viral di Twitter, Begini Tanggapan Pemerintah

4. Keluarga pernah melapor ke Polda Jawa Barat

Abangnya Sudah Hilang Selama Tiga Tahun, Nadya Cari Bantuan di TiktokLaporan ke Polda Jabar dilakukan keluarga pada tahun 2017 lalu (IDN Times/Rangga Erfizal)

Keluarga Agam tak hanya berdiam diri di rumah, mereka melakukan pencarian selama tiga tahun. Ita menjelaskan, berbagai usaha telah dilakukan mulai dari melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jabar pada 28 Oktober 2017, hingga menggunakan jasa ustaz dan orang pintar, untuk mencari keberadaan Agam dan teman-temannya. Tapi semua usaha belum membuahkan hasil.

Sejak menyadari Agam hilang, keluarga berangkat mencari anaknya ke Garut. Mereka menemui Aji, tempat rombongan teman anaknya terakhir menginap. Dari sana, diketahui jika Agam dan teman-temannya sempat ziarah ke makam Godog atau yang lebih dikenal Makam Prabu Kian Santang, di desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Garut.

"Kita sempat menemui Aji, lalu keliling Garut untuk mencari Agam. Namun tidak membuahkan hasil. Sekitar satu minggu kami di sana melakukan pencarian namun tidak membuahkan hasil," jelas dia.

Usaha terakhir yang dilakukan keluarga, yakni mendatangi orang pintar. Tak ada yang berbeda dari usaha itu, sama-sama belum bisa membawa Agam kembali ke rumah. 

"Sebenarnya kalau dibilang lelah, ya kami lelah. Tapi kami tetap optimis mencari. Terakhir adiknya Nadya, minta izin untuk mencari keberadaan kakaknya melalui medsos," jelas dia.

5. Handphone teman Agam sempat terdeteksi di Jawa Tengah

@naadyasa

Help 😭 ##samasamabelajar ##samasamadirumah ##samasamadirumah ##fyp ##fypage ##xyzbca

♬ when she loved me cover by katelyn lapid - katelynlapid

Ayah korban, Iwan pun membenarkan cerita itu. Dia mengingat berbagai usaha telah dilakukan. Dirinya sempat mendapati salah satu handphone dari teman anaknya bernama Aat. Saat itu keluarga sempat menelpon Aat namun yang mengangkat handphone itu bukan yang bersangkutan. Pihak keluarga pun mencoba berkomunikasi namun orang yang memegang handphone mengatakan tidak mengenal Aat yang dimaksud.

Lantas kejadian itu diberitahu kepada pihak kepolisian untuk di lacak, dan diketahui handphone milik Aat itu terakhir terlacak berada di Banjarnegara. Mengetahui informasi tersebut. Iwan sempat berangkat ke Banjarnegara.

"Di sana kata kepada desa tempat lokasi handphone itu ada tiga orang yang mirip dengan rombongan anak kami. Dia bilang awalnya anak kami itu di pekerjakan di pengerjaan Pembangkit Listrik. Dari pengakuannya pernah ketemu dan membeli rokok di warung milik istrinya. Namun sampai sekarang kami tidak mengetahui keberadaannya," jelas dia.

6. Keluarga berharap para korban hilang dapat ditemukan

Abangnya Sudah Hilang Selama Tiga Tahun, Nadya Cari Bantuan di TiktokFoto korban hilang (IDN Times/IDN Times/Dokumentasi Keluarga)

Sementara Nadya mengaku, setelah dari pemberitaan itu mulai banyak direct message yang masuk ke akun medsos milinya. Banyak yang mengaku pernah bertemu dengan kakaknya. Berbekal dari sana, dirinya berharap ada setitik pencerahan agar kelima teman dan kakaknya kembali ke rumah dengan selamat.

"Ada yang bilang kakak saya linglung, ada yang bilang dipekerjakan. Terakhir ada yang DM di Purwokerto. Kami berharap ada orang yang dapat mencari dan menemuinya," tandas dia.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Larangan Mudik untuk Warga, Bukan Transportasinya

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya