21 Anak Sungai Musi Alami Pendangkalan Akibat Limbah Rumah Tangga

Pengerukan anak sungai yang dangkal akan dilakukan 2021

Palembang, IDN Times - Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra (BBWSS) VIII mengungkapkan ada 21 anak Sungai Musi di Palembang mengalami pendangkalan. Kondisi ini dapat berdampak buruk jika masuk musim penghujan, saat tampungan air menjadi berlimpah dan sungai yang dangkal memicu banjir.

"Umumnya terjadi pengendapan material tanah atau sedimentasi. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan limbah rumah tangga, lumpur, hingga tumbuhan," ungkap Kepala BBWSS, Birendrajana, Kamis (1/10/2020).

1. Pengerukan sungai harus dilakukan tiap lima tahun

21 Anak Sungai Musi Alami Pendangkalan Akibat Limbah Rumah TanggaKepala Balai Besar Sungai Wilayah VIII Sumatera Birendrajana (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Birendrajana menuturkan, 21 anak Sungai Musi yang mengalami pendangkalan itu seperti Sungai Sekanak, Bendung, Sungai Buah, Jakabaring,  Borang, Selincah,  Kertapati, Sungai Juaro,  Lawang Kidul, dan Sungai Batang.

Lalu, ada Sungai  Keramasan,  Sriguna,  Nyiur,  Sungai Kedukan,  Rengas,  Aur,  Gasing,  Plaju, Sungai Gandus dan lain sebagainya.

"Idealnya dalam perawatan anak sungai dilakukan pengerukan itu lima tahun sekali. Dengan dilakukan normalisasi dan restorasi kita bisa meminimalisir banjir yang melanda," ujar dia.

Baca Juga: Sungai Musi Alami Pendangkalan, Air Surut Hingga 2 Meter

2. Air yang tak teralirkan ke Sungai Musi menyebabkan banjir

21 Anak Sungai Musi Alami Pendangkalan Akibat Limbah Rumah TanggaKantor BBWSS VIII Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Beberapa lokasi titik rawan banjir yang terjadi di Kota Palembang, terdampak fungsi anak sungai yang tidak berjalan semestinya. Air yang harusnya teralirkan ke Sungai Musi justru meluap dengan cepat.

"Nantinya pengerukan sedimentasi akan dilakukan sedalam satu meter. Tumpukan sedimentasi akan diratakan, sehingga aliran air dapat berjalan dengan lancar," jelas dia.

3. Pengerukan sungai akan dilakukan 2021 mendatang

21 Anak Sungai Musi Alami Pendangkalan Akibat Limbah Rumah TanggaAliran Sungai Sekanak Lambidaro Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Jika sesuai jadwal, pengerukan sedimentasi akan berlangsung tahun 2020. Hanya saja karena kondisi pandemik, banyak anggaran yang telah disiapkan harus dialihkan. Pihaknya menargetkan penyelesaian masalah anak sungai akan berlangsung di 2021 mendatang.

"Total biaya dibutuhkan sedang kita susun, karena sekarang kita masih terkendala anggaran dialihkan ke COVID-19. Tetapi banjir ini tetap jadi prioritas untuk diatasi," jelas dia.

4. Berapa sungai besar di Sumsel juga alami pendangkalan di muara

21 Anak Sungai Musi Alami Pendangkalan Akibat Limbah Rumah TanggaAliran Sungai Komering, Sumatra Selatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumsel, Herwan menuturkan, pendangkalan sungai tidak hanya terjadi di Palembang. Beberapa sungai besar lain di Sumsel juga terjadi pendangkalan. Pihaknya masih mendata sungai-sungai yang mengalami pendangkalan agar dimasukan dalam program pengerukan.

"Terutama di bagian muara, seperti di Sungai Komering, Ogan, Musi, dan Sugihan yang alami pendangkalan. Beberapa volume air sungai berkurang saat kemarau," tutup dia.

Baca Juga: Jembatan Musi IV Sudah 87 Persen, Desember Sudah Bisa Dilewati

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya