11 Bulan Pandemik, Pemilik Kosan Menjerit Ditinggal Mahasiswa 

Tak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu pandemik usai

Palembang, IDN Times - Bisnis indekos nampaknya makin tak bergairah karena pandemik COVID-19. Kondisi ini semakin tidak menentu sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada H+2 Idul Fitri 2020 lalu.

Banyak penyewa kamar indekos di kawasan belakang Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), justru memilih pulang kampung dan tidak melanjutkan sewa kamar hingga sekarang.

"Sepi banget yang memilih kos. Selama masa pandemik, pendapatan kita jauh menurun. Malahan tak ada sama sekali yang mencari indekos," ungkap pemilik indekos Ganda Kopatra kepada IDN Times, Kamis (18/2/2021).

1. Tersisa mahasiswa tingkat akhir menghuni indekos

11 Bulan Pandemik, Pemilik Kosan Menjerit Ditinggal Mahasiswa Kamar kosan (istimewa)

Ganda mengakui, penurunan okupansi indekos miliknya terjadi setelah perubahan sistem belajar tatap muka di kampus. Dari yang tadinya tujuh kamar terisi penuh, kini hanya tersisa tiga kamar saja.

"Paling satu sampai dua orang yang mengisi kamar. Itu pun mereka yang sedang skripsi dan menunggu wisuda, atau mengurus keperluan di kampus," jelas dia.

Baca Juga: Sumsel Jadi Provinsi Termiskin Ke-3 di Pulau Sumatra

2. Indekos sepi saat penerimaan mahasiswa baru

11 Bulan Pandemik, Pemilik Kosan Menjerit Ditinggal Mahasiswa Ilustrasi belajar daring di tengah pandemik COVID-19 yang kian masif di Indonesia (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Semua pembelajaran daring membuat mahasiswa pulang kampung. Ganda mengakui, perubahan pola pembelajaran berdampak penuh pada penghasilannya. Mahasiswa umumnya mengikuti pembelajaran dari jauh demi menghemat pengeluaran.

"Biasanya banyak mahasiswa baru di bulan September. Mereka mencari indekos, tapi sudah 11 bulan pandemik nyatanya tidak ada yang mencari," tutur dia.

Ganda memanfaatkan sepinya penghuni indekos untuk melakukan renovasi. Dirinya berharap, para mahasiswa rantau bisa kembali usai pandemik.

"Saya renovasi indekos waktu sepi, uang sewa pun kami naikkan. Beberapa mahasiswa akhir tidak masalah dengan itu," ujar dia.

3. Tetap bertahan karena tugas akhir

11 Bulan Pandemik, Pemilik Kosan Menjerit Ditinggal Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang (IDN Times/Istimewa)

Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Cahaya Hairani menuturkan, dirinya terpaksa bertahan di indekos selama masa pandemik. Walau jarak rumahnya memakan waktu 1,5 jam menuju kampus, tapi ia mengaku sedang mengalami masa kesibukan yang luar biasa.

"Alasan tetap memilih ngekos karena ada kesibukan yang memang tidak menyempatkan pulang. Mengingat saya tidak punya kendaraan untuk pulang dan pergi ke rumah juga," jelas dia.

Untuk menghemat waktu demi menyelesaikan tugas akhir, ia pun tetap memilih berada di indekos.

"Sekarang sedang mengerjakan skripsi, seperti penelitian harus dilakukan di Palembang. Bukan hanya saya saja, tapi beberapa teman juga tetap berada di indekos," ujar dia.

4. Bisnis indekos bakal bangkit jika pandemik tuntas

11 Bulan Pandemik, Pemilik Kosan Menjerit Ditinggal Mahasiswa Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat Ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo menilai, banyak bisnis yang meredup dalam 11 bulan terakhir. Satu di antaranya adalah indekos atau penginapan. Baginya hal itu wajar terjadi, mengingat ada banyak pembatasan dan perubahan kebijakan yang dilakukan pemerintah.

"Harus dimaklumi saja, karena pangsa pasarnya banyak yang berasal dari luar kota. Saya menilai bisnis indekos yang sudah lama eksis, tidak akan terlalu merasakan dampak ketimbang yang baru berdiri," jelas dia.

Salah satu upaya pemulihan sektor ekonomi katanya harus disertai perbaikan sektor kesehatan. Orang-orang kata Yan masih menunggu kapan pandemik ini akan berakhir.

"Hal yang bisa dilakukan sekarang hanya menunggu hingga pulih, mau diapakan juga tidak ada yang mengisi. Pilihannya cuma menunggu pandemik berakhir dan semua berjalan seperti semula," tutup dia.

Baca Juga: Bappeda Litbang Catat Ekonomi Palembang Turun Hingga 4 Persen

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya