Waduh, Balita Stunting di Kecamatan Sako Palembang Tambah 14 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kasus stunting atau anak kerdil masih terjadi di Palembang. Berdasarkan data terbaru yang diterima Pemerintah Kota (Pemkot), ada tambahan anak-anak di Kecamatan Sako menderita stunting.
"Datanya di Kecamatan Sako ada 14 balita mengalami stunting. Tim Penurunan Stunting sudah berinovasi dalam penanganannya," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Pemkot Palembang Klaim Sukses Tekan Anak Kerdil Jadi 16,1 persen
1. Pemkot gencar kampanye program penurunan gizi buruk
Penambahan jumlah stunting di Palembang membuat Pemkot gencar berkampanye menekan jumlah anak kerdil lewat program penurunan gizi buruk di seluruh kecamatan.
"Kerja cepat serta inovasi program ini sebagai terobosan untuk menurunkan angka stunting. Saya berharap tim bisa bekerja sama, jadi tidak hanya dinas terkait yang menyelesaikannya," kata dia.
Baca Juga: Palembang Bikin Program Investasi Gizi Tekan Jumlah Anak Kerdil
2. Pemkot bentuk tim penurunan angka stunting
Tim Penurunan Angka Stunting dibentuk Pemkot Palembang melibatkan pejabat di kelurahan maupun kecamatan, termasuk mengajak anggota Posyandu serta petugas KUA agar menyosialisasikan dan mengedukasi pencegahan stunting sejak dini.
"Mereka yang dilibatkan di berbagai kelurahan termasuk juga di kecamatan Sako, harus dibekali dengan pengetahuan serta wawasan," timpalnya.
3. Bentuk program Genting Sako
Camat Sako , Amiruddin Sandy mengatakan, penambahan angka stunting di tempatnya baru diketahui setelah survei lapangan tiga bulan lalu.
"Terhitung dari Juni 2022, pendataan ini dilakukan sebagai langkah mempercepat penurunan stunting. Kami menggalang Gerakan Donasi Peduli Stunting (Genting sako) agar bisa membantu satu anak," tandas dia.
Baca Juga: 490 Anak di Palembang Derita Stunting, Pemkot Sebut Kasusnya Turun