Umat Muslim Dianjurkan Introspeksi Diri saat Muncul Fenomena Gerhana

Sebagai rasa syukur dan berserah diri kepada sang pencipta

Palembang, IDN Times - Bentuk ungkapan dari rasa syukur dan berserah diri pada sang pencipta, ratusan warga Palembang mengikuti Salat Gerhana di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I Jaya Wikramo, Kamis (26/12) pagi.

Karena Kamis ini memang ada fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang melintasi wilayah Indonesia. Khusus Sumsel sendiri, menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo, bila sesuai dengan perhitungan, maka wilayah Sumsel tidak akan terlihat GMC.

Melainkan hanya gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana tertentu. Itu karena data dari BMKG, puncak GMC akan terjadi dengan waktu yang berbeda-beda.

Khusus Sumsel, akan terjadi gerhana matahari sebagian, terutama wilayah Rupit (Kabupaten Musi Rasa Utara) dan Muara Dua (Kabupaten OKU Selatan) pada pukul 10.30 WIB hingga puncaknya pada pukul 14.17 WIB.

"Secara umum, gerhana di Sumsel akan dimulai pukul 10.30 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.25 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.17 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Sumsel rata-rata adalah 3 jam 47 menit," ujar dia.

1. Warga berharap dapat hikmah dari Salat Gerhana berjamaah

Umat Muslim Dianjurkan Introspeksi Diri saat Muncul Fenomena GerhanaSuasana di Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Terkait Salat Gerhana ini sendiri, ungkap Priyatna, warga Way Hitam Palembang, tak lain sebagai rasa syukur dan berserah diri kepada sang pencipta, karena masih bisa merasakan gerhana matahari ini.

"Walaupun sepertinya ini bakal tidak kelihatan, tapi yang penting doanya mudah-mudahan di ijabah," ungkap dia.

Hal senada diutarakan Zulaika, warga asal Banyuasin, yang memang sedang berada di Kota Palembang bersama keluarga. Karena menerima informasi dari Whatsapp (WA) grup, jadi Zulaika langsung ikut Salat Gerhana di Masjid Agung SMB I Palembang.

"Baru tahu tadi pagi, kalau ada Salat Gerhana di Masjid Agung, dapet broadcast. Tahu ada fenomena gerhana, tapi gak tahu jam pelaksanaan salat jam berapa, untuk ada info dari grup WA. Insyaallah ada berkahnya," kata dia.

2. Salat gerhana dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim

Umat Muslim Dianjurkan Introspeksi Diri saat Muncul Fenomena GerhanaSuasana di Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Salat Gerhana di Masjid Agung SMB I Palembang sendiri mulai dilaksanakan pada pukul 11:00 WIB, dengan imam HM Zaki Abdurrahman MA dan Khotib Ustadz H Abdul Majdid Dahlan.

Rangkaian Salat Gerhana dimulai dengan Takbir Gerhana, Salat Sunnah Gerhana, Khotbah Salat Gerhana, dan ditutup dengan Salat Zuhur berjamaah.

"Selama terjadi gerhana, baik matahari maupun bulan, tidak dianjurkan untuk melihatnya, karena dapat mengganggu penglihatan. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan melaksanakan Salat Gerhana," ungkap Abdul Majdid Dahlan.

3. Awal mula sejarah fenomena gerhana di jaman Rasullah SAW

Umat Muslim Dianjurkan Introspeksi Diri saat Muncul Fenomena GerhanaSuasana di Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Abdul menceritakan, sejarah awal fenomena gerhana terjadi pada masa Rasulullah SAW yang berbarengan dengan meninggalnya anak Rasullah yang bernama Ibrahim. Maka mitos orang-orang pada saat itu, gerhana ada hubungannya dengan kematian dan kelahiran.

"Tapi ini ditepis Rasulullah. Kemudian disunahkan oleh Rasulullah untuk melakukan Salat Gerhana. Pada fenomena ini, sebaiknya umat muslim banyak melakukan introspeksi diri," terang dia.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Diprediksi BMKG Tak Melewati Wilayah Sumsel

4. Salat Gerhana diwajibkan membaca ayat panjang

Umat Muslim Dianjurkan Introspeksi Diri saat Muncul Fenomena GerhanaSuasana di Masjid Agung SMB I Jayo Wikramo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Selain untuk mensyukuri kehidupan, Salat Gerhana juga wajib dilaksanakan dengan membaca ayat-ayat panjang dari Alquran. Ini karena menyesuaikan waktu panjang gerhana yang terjadi.

"Ayat-ayat suci Alquran dalam Salat Ggerhana yang dibacakan harus panjang, agar selama gerhana seimbang dengan waktu salat yang dilakukan. Maksudnya, selama gerhana berjalan, kita juga sedang dalam waktu salat," tandas dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya