UIN Raden Fatah Palembang Drop Out 300 Mahasiswa Selama 2019
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Rektor UIN (Universitas Islam Negeri) Raden Fatah (RF) Palembang, Muhammad Sirozi menyatakan, sepanjang 2019 ini pihaknya men-Drop Out (DO) sekitar 300 mahasiswa yang tidak bisa merampungkan studi mereka.
"Ya karena mereka tidak mampu menyelesaikan kuliah dengan waktu yang telah ditentukan. Selainitu ada mahasiswa mengalami sejumlah masalah. Salah satu penyebab utamanya dengan alasan terlalu sibuk organisasi," ujar dia, Senin (30/12).
1. Kasus DO mahasiswa UIN RF Palembang karena tak bisa memenuhi tanggung jawab belajar
Sirozi mengungkapkan, selain kebablasan beroganisasi, kasus DO juga dipengaruhi rasa tidak bertanggung jawab mahasiswa akan menjalankan kewajibannya pada pendidikan mereka.
"Ada juga karena tidak mampu membayar uang kuliah dan sejumlah alasan lainnya. Tapi mereka yang di DO itu sebenarnya tidak mengerti tujuan pokok kuliah. Mereka tidak bertanggungjawab. Jangan sampai kegiatan organisasi mengganggu kegiatan utama kuliah," ungkap dia.
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Sumsel itu melanjutkan, untuk tahun 2018 lalu saja, sekitar 600 mahasiswa yang harus mengakhiri proses pembelajaran dengan status DO.
2. UIN RF Palembang mulai tingkatkan pelayanan akademik
Akibat banyaknya mahasiswa UIN RF Palembang yang mengalami kasus DO, jelas Sirozi, maka pihaknya sudah mulai meningkatkan pelayanan akademik demi akreditasi terbaik.
"Terbukti dari 2018 ke 2019 ada penurunan, dua tahun terakhir kita telah mengupayakan agar mahasiswa selesai tepat waktu. Seperti program KKN dan magang terintegrasi yang bisa dilakukan dalam waktu bersamaan,” jelas dia.
Program tersebut dilaksanakan ,agar mahasiswa yang terlambat lulus dan termasuk kasus DO tidak gagal akibat by system.
"Seperti halnya program KKN regular yang ditambah dari dua kali dalam satu tahun, menjadi lima kali untuk memangkas waktu bagi mahasiswa dalam pelaksanaannya," sambung dia.
3. UIN RF Palembang ubah pola pembuatan skripsi
Kemudian, terang Sirozi, pihaknya juga melakukan perbaikan pola pembuatan skripsi yang mengedepankan kualitas dibanding kuantitas. Dalam perbaikan ini, pihak kampus memilih pembuatan skripsi itu tidak harus ratusan halaman, 30-an halaman saja boleh asal kualitas penelitiannya bagus.
"Kita juga meminta prodi (program studi) untuk berperan aktif memantau dosen pembimbing, dan meniadakan mata kuliah yang tidak diperlukan,” terang dia.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Beri Kartu Kuning untuk Polri
4. Kasus DO mahasiswa jadi beban bagi universitas
Sirozi menceritakan, banyaknya kasus mahasiswa yang DO ini membuat beban baru bagi kampus. Karena bidang administrasi universitas juga turut berpengaruh. Belum lagi masalah bagi orang tua mahasiswa, dan mahasiswa itu sendiri.
"Materi habis, mereka (mahasiswa) kehilangan waktu, kemudian kampus mengalami bottle neck. Artinya antara yang masuk dan lulus tidak seimbang, sehingga terjadi penumpukan,” kata dia.
Data wisuda UIN RF Palembang yang ke 72 tahun 2019 ini sebanyak 910 alumni, dari jenjang starata 1 (S1), Magister (S2) dan program Dokto (S3). Dari jumlah tersebut, 7 persen diantaranya berhasil menyelesaikan kuliah dengan 7 semester atau kategori cepat, 69 persen menyelesaikan dengan 8 semester (normal) dan sisanya selesai dengan kategori terlambat lebih dari 8 semester (terlambat).
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb