UIN Raden Fatah Bikin Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Palembang

Pengerjaan memakan waktu 1 tahun dan dicetak 70 eksemplar

Palembang, IDN Times - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah sukses menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Palembang, dengan proses terjemah memakan waktu selama setahun. Pembuatan terjemahan Al-Qur'an itu turut dibantu Kementerian Agama RI.

"Pembuatan Al-Qur'an berawal dari ide pada Februari 2018 lalu," ujar Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Nyayu Khodijah saat peluncuran 'Desiminasi Terjemahan Al-Qur'an Berbahasa Palembang' pada Rabu (26/1/2022).

1. Tim penerjemah berisi tokoh agama, stakeholder, dan Kementerian Agama RI

UIN Raden Fatah Bikin Al-Qur'an Terjemahan Bahasa PalembangUIN Raden Fatah Terjemahkan Alquran Dalam Bahasa Palembang (IDN Times/Dok. Istimewa)

Konsep awal terjamahan Al-Qur'an dalam bahasa Palembang merupakan cita-cita UIN Raden Fatah untuk fokus melestarikan bahasa daerah, dan mempertahankan eksistensi kosakata asli Palembang lewat peradaban Islam melayu di Palembang.

"Sebelum tahun 2018, sebetulnya kami sudah memiliki ide demikian. Hanya saja belum sempat terealisasi. Pada tahun 2018 kebetulan ada tawaran dari Puslitbang Lektur Keagamaan, khususnya dari Badan Litbang Kementerian Agama RI. Alhamdulillah proses penerjemahan selesai dalam waktu setahun," kata dia.

Selain bekerja sama dengan Kementerian Agama RI, terjemahan Al-Qur'an turut melibatkan akademisi, ulama, serta tokoh masyarakat di Palembang. Sebab dalam menerjemahkan Al-Qur'an membutuhkan orang-orang berkompeten.

"Tim mulai melakukan proses validasi pada 2019 dan editing yang kemudian berhasil dicetak pada 2020. Ada 20 orang yang bekerja dan diketuai oleh Pak Alfi Julizun Azwar, dosen di UIN Raden Fatah," jelasnya.

Sedangkan anggota lain yang ikut terlibat yakni pakar atau tokoh masyarakat berkompeten di bidangnya, termasuk pihak yang paham dan tahu bahasa asli Palembang, yang kemudian dimasukan ke dalam Al-Qur'an dengan menggunakan bahasa tutur Palembang yang sudah jarang digunakan saat ini.

Baca Juga: Begini Konsep Pasar Apung dan Pasar Sekanak di Palembang

2. Al-Qur'an terjemahan bahasa Palembang baru tercetak 70 eksemplar

UIN Raden Fatah Bikin Al-Qur'an Terjemahan Bahasa PalembangUIN Raden Fatah Terjemahkan Alquran Dalam Bahasa Palembang (IDN Times/Dok. Istimewa)

Nyayu mengatakan, sementara baru ada 70 eksemplar Al-Qur'an Bahasa Palembang untuk cetakan awal. Jumlah tersebut termasuk sedikit, karena dalam proses percetakan sempat mengalami hambatan hingga disepakati dicetak dalam jumlah terbatas.

"Dalam peluncuran hari ini, Al-Qur'an hanya dibagikan kepada beberapa instansi saja. Ini baru dibagikan ke tokoh masyarakat, instansi terkait, dan Pemkot Palembang termasuk beberapa dinas," kata dia.

Selanjutnya untuk memperbanyak jumlah eksemplar, UIN Raden Fatah Palembang akan menjalin kerja sama dan menggalakan promosi Al-Qur'an Bahasa Palembang dengan berbagai instansi.

"Sebenarnya ada dua versi, cetak dan e-book. Kalau untuk versi cetak, kita mencari kerja sama dan akan menawarkannya kepada Pemkot, khususnya Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Pendidikan. Kalau versi PDF akan kita upayakan kerja sama Balitbang Kementerian Agama," jelasnya.

Baca Juga: Festival Sekanak Lambidaro di Palembang Diundur 5-6 Februari

3. Terjemahan Al-Qur'an bahasa Palembang sempat terkendala pemahaman makna

UIN Raden Fatah Bikin Al-Qur'an Terjemahan Bahasa PalembangUIN Raden Fatah Terjemahkan Alquran Dalam Bahasa Palembang (IDN Times/Dok. Istimewa)

Berhasil menerjemahkan dan sukses meluncurkan Al-Qur'an cetakan pertama, Nyayu bangga dengan usaha UIN Raden Fatah Palembang. dirinya pun merasakan kebahagiaan dan lega. Sebab dalam proses, menerjemahkam sempat mengalami suka dan duka.

"Sebelumnya hanya bisa diselesaikan sebanyak 15 juz saja. Kendalanya adalah ketelitian dan pemahaman, karena tidak banyak orang yang memiliki keahlian untuk bisa menerjemahkan Al-Qur'an terlebih maknanya," ungkap dia.

Sementara kata Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, dirinya mengapresiasi hasil kerja tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses pembuatan Al-Qur'an.

Menurut dia, Al-Qur'an terjemahan bahasa Palembang dapat menjadi perpaduan agama dan budaya yang apik, sehingga bagi yang membacanya bisa memahami dua unsur bahasa berbeda dengan satu tujuan.

"Ini menjadi suatu hal yang positif, karena dengan tidak langsung kelestarian bahasa daerah dapat disampaikan kepada generasi berikutnya. Terlebih bila dilihat masih banyak sekali yang tidak paham bahasa Palembang asli," tandas dia.

Baca Juga: Punya Nama Unik, Gadis Sumsel Ini Dipanggil My Love 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya