Soal Salat Jumat Diganti Zuhur, MUI Palembang: Jangan Jadi Masalah!

MUI Sumsel justru tetap menganjurkan tetap Salat Jumat

Palembang, IDN Times - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Palembang, Saim Ramadhan menyampaikan, sebaiknya masyarakat tidak mempermasalahkan imbauan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, terkait Salat Jumat yang digantikan Salat Zuhur di rumah.

"Ada saja warga yang berkomentar dengan kebijakan (penyelenggaraan Salat Jumat), justru jadi perselisihan. Sebaliknya, imbauan itu karena menyangkut keselamatan jiwa di tengah wabah COVID-19," ujar dia, Jumat (27/3).

1. Kebijakan tersebut tentu didasari dengan banyak kajian

Soal Salat Jumat Diganti Zuhur, MUI Palembang: Jangan Jadi Masalah!Masjid Agung Sultan Agung Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Saim mengungkapkan, kebijakan itu tentu didasari dengan banyak kajian, apalagi sudah ada satu kasus telah terkonfirmasi di Palembang. 

"Saya imbau ke masyarakat untuk tak mempermasalahkan dan mempersoalkan hal-hal seperti ini. Agama juga menganjurkan kita untuk usaha menjaga diri, dari berbagai ancaman khususnya wabah COVID-19," ungkap dia.

2. Perpanjangan kebijakan melihat dari kondisi terbaru

Soal Salat Jumat Diganti Zuhur, MUI Palembang: Jangan Jadi Masalah!Ilustrasi pelaksanaan Salat Jumat (IDN Times/Muchammad Haikal)

Kemudian, jelas Saim, kondisi ini juga mungkin akan ada perubahan pada masjid-masjid besar, dengan daya tampung lebih banyak. Bisa jadi aturan ini dipercepat atau lebih lama, karena masjid yang bisa menampung jemaah lebih banyak, risiko terjangkit virus corona lebih besar.

"Seperti Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, Masjid At-Taqwa, dan sebagainya. Kita tak bisa memprediksi siapa yang akan salat di situ, maka dari itu Salat Jumat kami tiadakan diganti salat Zuhur," jelas dia.

3. Keputusan tentang pelaksanaan Salat Jumat berdasarkan ilmu agama

Soal Salat Jumat Diganti Zuhur, MUI Palembang: Jangan Jadi Masalah!Ilustrasi pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Agung Babussalam Kota Sabang. (IDN Times/Saifullah)

Bila ada masyarakat yang tidak setuju dengan aturan yang telah ditetapkan, tegas Saim, sebaiknya harus lebih mempelajari lagi ilmu dengan mendalam. Sebab keputusan itu sudah dibuat berdasarkan anjuran agama.

"Silakan baca, ada ilmunya kalau masalah ini. Kalau mudarat lebih besar, maka maslahat-nya lebih baik kita lakukan di rumah saja, daripada pulang Salat jumat ada yang terindikasi," tegas dia.

Baca Juga: Ini Alasan RSUP MH Palembang Minta Pasien Rawat Jalan Daftar Online

4. MUI Sumsel masih menganjurkan masyarakat Salat Jumat

Soal Salat Jumat Diganti Zuhur, MUI Palembang: Jangan Jadi Masalah!Situasi di Masjid Agung Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Sekretaris Umum MUI Sumsel, KH Ayik Farid Alaydrus mengatakan, Salat Jumat tetap boleh dilaksanakan, mengingat kondisi di Sumsel masih terkendali.

"Kita tahu, yang meninggal akibat Corona Viruses Deases (Covid-19) masih satu orang. Pasien yang positif belum diketahui berapa orang. Sedangkan, yang negatif diketahui sembilan orang. Kami masih menganjurkan Salat Jumat dilaksanakan, Sumsel masih terkendali dan mudah-mudahan membaik serta pasien tidak bertambah," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya