Sebagian Pedagang Palembang Tolak Jatah Vaksinasi COVID-19 Tahap 2

Sebut penolakan merupakan hak masing-masing

Palembang, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 tahap dua di Palembang pada Maret mendatang, bakal ditujukkan kepada 11 prioritas kelompok masyarakat. Satu di antaranya adalah kelompok pedagang.

Namun dari hasil wawancara IDN Times di lapangan, beberapa pedagang menyatakan tidak ingin menerima vaksinasi COVID-19 dengan beberapa alasan. Menurut mereka vaksinasi merupakan hak sebagai warga negara yang bisa digunakan atau tidak.

1. Sekitar 70 persen pedagang di Pasar Buah Jakabaring tolak vaksinasi COVID-19

Sebagian Pedagang Palembang Tolak Jatah Vaksinasi COVID-19 Tahap 2Ilustrasi vaksin. Dok. Antara Foto

Menurut Aan karyawan Koperasi Pasar Buah Jakabaring Palembang, sekaligus pedagang buah di sana mengatakan, dirinya sudah mendapat pemberitahuan vaksinasi COVID-19. Namun Aan menegaskan dirinya tidak akan menggunakan hak vaksinasi tersebut.

"Kalau saya tanya ke sejumlah pedagang di sini, rata-rata mereka menolak. Ada mungkin 70 persen, karena sebagian dari mereka ada rasa takut. Muncul pertanyaan, apakah pejabat publik yang sudah vaksin betul-betul menerimanya? Bukan semacam vitamin, atau jarum tidak masuk tubuh?" kata dia.

Baca Juga: Perbedaan Vaksin Sinovac dan Bio Farma, Ini Penjelasannya!

2. Pengelola pasar belum mengetahui informasi pemberian vaksinasi COVID-19

Sebagian Pedagang Palembang Tolak Jatah Vaksinasi COVID-19 Tahap 2Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejauh ini kata Aan, informasi kepada pedagang terkait jatah vaksinasi COVID-19 belum terdengar oleh pengelola pasar. Sebab semua program, wacana, dan rencana pemerintah di bawah tanggung jawab PD Pasar, bukan dari pengurus pasar masing-masing.

"Kalau memang ada pasti kami sudah dipanggil dan rapat. Apa pun info kalau ada yang penting biasanya masuk dulu ke pengurus," ujarnya.

3. Vaksinasi COVID-19 masih tuai komentar dari pedagang

Sebagian Pedagang Palembang Tolak Jatah Vaksinasi COVID-19 Tahap 2Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Aan merangkum, dari 200 lebih kios di Pasar Buah Palembang, sebagian dari mereka masih mempertanyakan kelanjutan vaksin COVID-19. Beberapa pedagang lainnya justru menyampaikan aspirasi pro dan kontra terkait kabar tersebut.

"Karena di sini pedagang bisa punya 3-4 kios, sehingga jumlah pedagang lebih sedikit dibanding toko-toko mereka. Kalau ngobrol bahas vaksin sama mereka ada banyak komentar, cuma yang jelas memang lebih banyak yang menolak," ungkap dia.

4. Sebut pemerintah baiknya fokus penerapan protokol kesehatan 3M

Sebagian Pedagang Palembang Tolak Jatah Vaksinasi COVID-19 Tahap 2Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Potensi tetap terjangkit virus corona bagi seseorang yang telah mendapat vaksinasi kata Aan, menjadi alasan pedagang di sana tidak ingin menerima vaksinasi. Menurutnya, pemerintah sebaiknya fokus menegakkan disiplin 3M.

"Rata-rata tidak untuk vaksin, karena kata mereka apa gunanya. Masuknya kuman dilemahkan untuk kekebalan tubuh tetapi nyatanya virus masih bisa masuk. Baiknya anjuran 3M difokuskan," jelasnya.

Sementara menurut salah satu pedagang yang bersedia menerima vaksinasi, Indra mengatakan, dirinya siap asal gratis dan informasi seputar dampak pasca vaksinasi menjadi jelas. Walau ada sedikit ketakutan, namun Indra yakin setelah melihat penerima vaksinasi dalam kondisi sehat.

"Ada takut ya wajar, tapi lama-kelamaan kalau ada ya gak apa-apa. Yang penting tidak ada penyakit lain (komorbid) karena sudah banyak juga yang sosialisasi. Orang yang telah vaksin terlihat baik-baik saja," tandas dia.

Baca Juga: 182.700 Dosis Tiba di Palembang, 91.000 Warga Segera Vaksinasi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya