Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Jadi Sorotan Pelatih

Salah satu venue Piala Dunia U-20

Palembang, IDN Times - Sebagai salah satu calon venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti, Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, terus menjadi sorotan.

Memang, base camp Sriwijaya FC ini sudah terbiasa menggelar even berlevel internasional. Mulai dari Islamic Solidarity Games (ISG), Sea Games dan terakhir Asian Games 2018.

Namun, tetap saja ada sejumlah fasilitas dan infrastruktur vital stadion yang harus disempurnakan. Seperti bagaimana kualitas rumput lapangan stadion.

Tiga pelatih dari klub Liga 2 Indonesia, yakni Persik Kediri, PSMS, Martapura FC dan Persita Tangerang yang berkompetisi di fase 8 besar di Stadion Gelora Sriwijaya pada pekan ini, lebih memfokuskan pada kondisi rumput dan SDM.

1. Tanah dan rumput lapangan stadion harus diperhatikan

Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Jadi Sorotan PelatihPintu masuk ke Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pelatih Kepala Persik Kediri, Budihardjo Thalib menyarankan sebaiknya Stadion Gelora Sriwijaya memiliki struktur tanah yang lebih padat.

"Secara keseluruhan memang seperti tidak ada kekurangan lagi. Tetapi, saran saya paling tidak struktur tanah di lapangan lebih padat saja. Istilahnya kalau saat musim hujan, tanahnya tidak mengganggu walau kondisi basah," kata dia.

Stadion Gelora Sriwijaya sendiri, sambung Budihardjo, kalau memang terpilih menjadi tuan rumah, maka akan menjadi pusat perhatian.

"Bukan hanya PSSI, FIFA juga akan menyoroti. Kita tahu kebiasaan orang luar itu bersih dan tertib. Intinya, kalau fasilitas stadion sudah luar biasa, harus dirawat secara keseluruhan. Bukan menjaga bangunannya saja, tapi rumputnya juga," sambung dia.

2. Kualitas rumput lapangan Stadion Gelora Sriwijaya Harus dijaga

Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Jadi Sorotan PelatihKepala Pelatih, PSMS Medan, Jafri Sastra (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sama halnya dengan pendapat Pelatih Kepala PSMS Medan, Jafri Sastra, karena even dunia nanti fokus pada pertandingan sepak bola, bukan yang melibatkan seluruh venue yang ada, maka Stadion Gelora Sriwijaya lebih baik memfokuskan perawatan pada rumput saja.

"Pemain bola dunia itu sensitif dengan rumput lapangan, mereka benar-benar memperhatikan kualitas rumputnya. Jadi saya kira aspek rumput dulu yang dibenahi. Membahas even piala dunia masih punya waktu yang panjang, kalau memang ditunjuk, tinggal di poles saja tidak usah perbaikan dari awal," kata dia.

Pembenahan rumput lapangan ini, jelas Jafri, bisa dilakukan mulai dari penghijauan kembali, menata petakan warna rumput, kemudian menambahkan stimulan rumput agar lapangan lebih hijau. Selanjutnya, perhatikan lagi kalau ada yang gundul ditanam kembali, serta perhatikan rumput-rumput yang sudah kuning dan mengering. Apalagi melihat fasilitas lain seperti transportasi, stadion ini sudah punya layanan yang sangat layak.

"Contoh LRT, yang menjadi gampang untuk ke sini, di dalam juga ada mobil golf yang tinggal digunakan apabila diperlukan. Yah tinggal kita lihat juga penontonnya mau nonton atau enggak, kalau saya pribadi malah seneng tuan rumah di sini (Stadion GSJ) karena deket kan dari Medan," jelas Jafri.

3. SDM di Palembang Harus mampu membuktikan diri

Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Jadi Sorotan PelatihKondisi rumput lapangan Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang(IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Pelatih Kepala Martapura FC, Frans Sinatra Huwae, justru lebih menyoroti pentingnya perbaikan sistem dan SDM untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 dibanding pembenahan infrastruktur. Alasannya, infastruktur bisa lebih mudah diatasi dari pembentukan karakter.

"Kalau saya lebih suka membahas SDM-nya, kira-kira siap tidak ada penyelenggaraan even dunia disini.  Kita bicara yang pasti saja, kalau ada even internasional otomatis semua dibenahi biar terlihat sempurna. Maksud saya, orang yang ada di dalam penyelenggaraan itu mampu gak membuat berhasil sebuah even, ini masalah harga diri negara," tegas dia.

Baca Juga: Renovasi Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Tunggu Arahan FIFA

4. Aturan dan sistem sepak bola Indonesia juga harus dibenahi, jangan hanya jadi pajangan

Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Palembang Jadi Sorotan PelatihKondisi di luar kawasan Stadion GSJ Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Frans melanjutkan, antara even dunia dan infrastruktur sangat berkaitan. Namun, sebelum memikirkan even besar, kenapa tidak mulai dari pembenahan bola dalam negeri secara internal.

"Saya hanya berpesan, ayo semua bangun aturan yang benar, bukan hanya sekadar pajangan. Saya berharap sportivitas dalam sistem sepak bola Indonesia suatu hari nanti bisa membuat Indonesia selalu tampil di Piala dunia," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya