Prihatin APD Minim, Mahasiswa Polsri Produksi Ribuan Face Shield
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Mahasiwa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Sriwijaya (Polsri) Palembang menciptakan Alat Pelindung Diri (APD) khusus Face Shield. Mereka memproduksi ribuan APD secara mandiri dari hasil penggalangan dana publik.
"Awalnya dari Himpunan Mahasiswa Jurusan berkonsultasi desain ke saya sebagai pembimbing untuk membuat APD Face Shield, mereka ingin membantu tenaga kesehatan yang minim APD. Setelah diskusi akhirnya kita produksi di Laboratorium Polsri dengan izin pihak kampus," ujar Dicky Seprianto, Dosen Praktek Produksi dan Pemrograman CNC Teknik Mesin Polsri Palembang, Kamis (9/4).
APD yang dibuat mahasiswa dikhususnya bagi tenaga kesehatan, lalu disalurkan ke rumah sakit di seluruh Sumatera Selatan (Sumsel), tak terkecuali bagi rumah sakit dan klinik swasta.
1. Lima belas mahasiswa mampu produksi 300 face shield per hari
Dicky mengatakan, face shield buatan mahasiwanya juga didistribusikan kePuskesmas. Polanya, puskesmas melakukan preorder jumlah yang dibutuhkan.
"Tiap mahasiswa mampu membuat hingga 300 buah. Awalnya memang tidak sampai sebanyak itu, tapi permintaan terus meningkat ditambah semangat mahasiswa ingin membantu tenaga kesehatan," ungkapnya.
Kerja mahasiswa ini juga mendapat penilaian akademik. Selama proses produksi face shield, para mahasiswa menerapkan desain dan pola dari pelajaran terkait seperti produksi kemesinan, manajemen struktur organisasi, serta mata kuliah lain yang berhubungan.
2. Desain dan bahan face shield memperhatikan keselamatan pengguna
Dalam proses pembuatan, mahasiswa dan dosen juga memperhatikan standar dan keamanan produksi, agar tidak berdampak buruk bagi penggunanya. Apalagi APD yang mereka hasilkan ditujukkan untuk keselamatan tenaga kesehatan.
Face shield dibuat dari plastik mika, tidak memiliki pori atau berongga sehingga virus tidak bisa masuk. Sebab terdapat beberapa desain APD serupa yang masih ditemukan face shiled berlubang.
"Sebelum merancang, mereka menyusun pola dengan tukar pendapat ke asosiasi kampus lain yang sudah produksi, seperti ITS dan ITB. Mereka memperhatikan standar penahan droplet atau percikan ludah, membuat pengguna tidak sulit bernapas dengan standar masker N95," jelasnya.
Baca Juga: LRT Palembang Berlakukan Aturan Wajib Masker Bagi Penumpang
3. Produksi face shield menggunakan sistem HDPE
Triawan, satu di antara mahasiswa Teknik Mesin Polsri yang terlibat menambahkan, ketika pembuatan face shield dirinya bersama rekan-rekan menerapkan sistem HDPE dalam proses produksi, atau High Density Polyethylene.
Sistem ini memiliki Polietilena berdensitas tinggi. Prosesnya cepat dengan cara laser cutting dibantu manufaktur desain komputer. Secara proses, tahapan produksi terbagi dari perencanaan desain, sistem laser cutting HDPE, cutting PP (mika), sterilisasi, kontrol kualitas, pengemasan dan distribusi.
4. Karya face shield bermula dari rapat daring
Hasil produksi face shield bermula dari diskusi mahasiswa melalui rapat online, ketika perkuliahan jarak jauh diberlakukan akibat penyebaran pandemi COVID-19 di Palembang.
"Pertama kita rapat online 28 Maret, langsung buat desain. Tanggal 29 kita galang dana, dan mulai produksi awal 30 Maret. Setelah selesai dalam satu hari langsung distribusi gratis sampai sekarang. Total sudah produksi 1.656 face shield," sebutnya.
Daftar distribusi face shield mahasiswa Teknik Mesin Polsri:
1. RSUD Siti Fatimah Palembang
2. RS Az-Zahrah Palembang
3. RSUP MH Palembang
4. RS Pertamina Plaju Palembang
5. RS Sriwijaya
6. RSUD Rupit
7. RS Paru Palembang
8. RSIA Siti Khadijah
9. RS Prabumulih
10. RS PALI
11. RSUD Banyuasin
12. RSUD Bari Palembang
13. RS Hermina Palembang
14. RS Siloam Palembang
15. RS Myria Palembang
16. RS Pertamina Bintang Amin
17. RS Umum Penyakit Dalam Palembang
18. RS Gandus Palembang
19. RSIA Bunda Noni
20. RSUD Manggala
21. RSUD Lahat
22. Klinik Tanjung Enim
23. KBUM Lampung
24. RS Umum Lampung
25. Puskesmas Sandar Angin
26. Puskesmas Sosial Palembang
27. Puskesmas Pembina Palembang
28. Puskesmas Pakjo Palembang
29. Puskesmas Padang Selasa
30. Klinik Bunda Pertiwi
31. Klinik Opina
Baca Juga: Beli Masker Rp36 Juta via Online, Yang Dikirim Ternyata Batu Bata