Ponpes Gontor Mengakui Ada Penganiayaan Santri Hingga Tewas

Gontor meminta maaf atas wafatnya santri asal Palembang

Palembang, IDN Times - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, akhirnya mengakui adanya dugaan kekerasaan di lingkungan Ponpes hingga membuat seorang santri meninggal dunia.

Santri tersebut bernama Albar Mahdi yang duduk di kelas 5i. Ia seorang siswa asal Palembang. Melalui pernyataan resmi yang disampaikan, Ponpes memohon maaf atas kasus terjadi dan menyampaikan belasungkawa.

Baca Juga: 7 Saksi Diperiksa Terkait Kematian Santri Gontor Tewas Asal Palembang

1. Ponpes Gontor ungkap penyesalan

Ponpes Gontor Mengakui Ada Penganiayaan Santri Hingga TewasWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Hal tersebut disampaikan oleh Noor Syahid, Juru Bicara (Jubir) Ponpes Modern Darussalam Gontor. Dalam keterangannya melalui kanal Youtube Gontor.t pada Senin (5/9/2022) atas kejadian wafatnya Albar Mahdi pada 22 Agustus lalu.

Selain mengakui tindak penganiayaan yang berujung pada meninggalnya korban, mereka juga menyesalkan peristiwa tersebut terjadi di lingkungan Ponpes Gontor.

“Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatra Selatan," kata Noor.

Baca Juga: Orangtua Santri Gontor Korban Kekerasan: Cukup Anak Saya

2. Ponpes Gontor pastikan tidak terjadi lagi kasus serupa

Ponpes Gontor Mengakui Ada Penganiayaan Santri Hingga TewasWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Ponpes Modern Darussalam Gontor juga tak menyangka jika kasus penganiayaan dan kekerasan menimpa santrinya. Mereka berkomitmen sebagai salah satu instansi pendidikan akan fokus mendidik para santri.

“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," timpalnya.

3. Gontor masih berkomunikasi dengan keluarga Albar Mahdi

Ponpes Gontor Mengakui Ada Penganiayaan Santri Hingga TewasWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Pihak ponpes juga meminta maaf jika dalam pemulangan jenazah korban ke Palembang mengalami masalah, khususnya soal tertutupnya informasi mengenai penyebab kematian korban. Noor menyampaikan, pihaknya telah menindaklanjuti dan menghukum pihak yang terlibat penganiayaan.

“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dalam menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan mengantarkan mereka kepada orangtua masing-masing. Pada prinsipnya, kami Pondok Modern Darussalam Gontor tidak mentoleransi segala kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” jelas dia.

Noor menegaskan, pihaknya siap mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum. Pihak pondok juga akan terus berkomunikasi secara intens dengan keluarga di Palembang.

Baca Juga: Anaknya Meninggal Tak Wajar, Orangtua Santri Gontor Tuntut Keadilan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya