Pemkot Palembang Temukan Ikan Giling Berformalin di Pasar Tradisional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menemukan ikan giling berformalin di sebuah pasar tradisional, Selasa (23/3/2021). Ikan mengandung bahan pengawet berbahaya itu ditemukan setelah inspeksi mendadak bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM).
"Ada satu pedagang nakal yang ketahuan menggunakan pengawet formalin saat dicek langsung di halaman pasar oleh BBPOM," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Selasa (23/2/2021).
1. Sudah dua kali temukan pedagang yang curang
Menurut Fitri, ikan giling yang mengandung zat berbahaya di pasar menjadi ancaman bagi masyarakat. Karena ikan merupakan bahan pokok pembuatan pempek sebagai sajian khas Bumi Sriwijaya, apalagi mayoritas warga Palembang mengonsumsinya setiap hari.
"Tim ambil sampel ternyata langsung ditemukan panganan berbahaya. Kami sudah cukup lama tidak mendapatkan informasi ikan giling formalin. Namun memasuki bulan suci Ramadan sudah dua kali pedagang yang sama melakukan kecurangan ini," kata dia.
Baca Juga: BBPOM Palembang Amankan Bahan Pokok Jelang Ramadan
2. Sempat lakukan sidak ke distributor ikan
Sebelum menemukan ikan giling berformalin di pasar tradisional, Fitri mengaku sudah melakukan sidak dan pantauan ke sejumlah distributor ikan sungai di Palembang. Ia melihat seberapa banyak kandungan zat berbahaya yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
"Tim dan BPOM sempat menemui beberapa distributor yang ada di Palembang untuk mengecek langsung," timpalnya.
3. Bakal rutin kunjungi pasar tradisonal jelang bulan puasa
Fitri melanjutkan, oknum penjual ikan giling sudah diberi peringatan dan imbauan. Apabila masih melakukan hal sama, ia bakal melarang oknum pedagang tersebut berjualan lagi.
"Kami akan terus mendatangi pasar-pasar tradisional yang ada di Palembang dan menindak tegas oknum penjual bahan makanan yang mengandung pengawet berbahaya. Mengingat bulan suci Ramadan sudah tinggal beberapa minggu lagi," jelas dia.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Harga Daging di Palembang Naik 10 Persen