Palembang Bikin Program Investasi Gizi Tekan Jumlah Anak Kerdil

Kasus stunting ditarget nol kasih pada 2023

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mencanangkan program Investasi Gizi melibatkan posyandu di tiap kelurahan dan kecamatan. Program itu dibuat untuk menekan angka stunting atau anak kerdil di Palembang.

"Gerakan gotong-royong sistemnya investasi. Nanti dananya akan digunakan untuk menekan angka kegagalan tumbuh kembang anak atau stunting," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Kamis (14/7/2022).

1. Investasi gizi dilaksanakan sesuai Perpes nomor 72

Palembang Bikin Program Investasi Gizi Tekan Jumlah Anak KerdilIlustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Program Investasi Gizi merupakan gerakan yang diwujudkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kegagalan pertumbuhan gizi diharapkan menjadi nol pada 2023 nanti.

"Karena butuh pendanaan cukup besar untuk meningkatkan gizi anak, sehingga perlu berinvestasi sejak sekarang sebagaimana Perpres yang ada," kata dia.

Baca Juga: Proyek IPAL di Palembang Diklaim Bisa Kurangi Kasus Anak Kerdil

2. Pemkot Palembang berharap angka stunting menjadi nol

Palembang Bikin Program Investasi Gizi Tekan Jumlah Anak KerdilIlustrasi kegiatan di Posyandu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Perpres tersebut merupakan dasar hukum bagi Pemkot Palembang menguatkan kerangka substansi, intervensi, pendanaan, serta pemantauan maupun evaluasi penurunan stunting.

"Targetnya sangat jelas menurunkan prevalensi stunting hingga 0 kasus, atau sebesar 14 persen mulai 2024-2030 sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) nasional," timpalnya.

3. Mendapat dukungan dari pihak di luar pemerintahan

Palembang Bikin Program Investasi Gizi Tekan Jumlah Anak KerdilWawako Palembang Fitrianti Agustinda (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Finda berharap, semua unsur Pemkot Palembang dari tingkat kelurahan hingga kedinasan dapat menyelaraskan program kerja mereka masing-masing dan mendorong gerakan investasi peningkatan gizi anak.

Upaya peningkatan gizi anak ini juga mendapat dukungan dari pihak di luar pemerintahan. Buktinya, dari data 2021 ada 490 anak mengalami stunting dan kini turun 48,10 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 1.100 anak.

"Melalui gerakan gotong-royong ini diharapkan bisa terjadi percepatan penurunan stunting sesuai target yang ada," tandas dia.

Baca Juga: Pemkot Sebut 2 Program Tekan Angka Anak Kerdil di Palembang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya