Mau Disegel BPPD, Adik Pemilik Bakso Granat Mas Azis Usir Wartawan

Bakso Granat diduga merusak perangkat e-tax milik negara

Palembang, IDN Times - Penyegelan Bakso Granat Mas Azis oleh Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) Palembang, yang berlokasi di depan SMAN 11 berakhir dengan pengusiran wartawan. 

Kericuhan tersebut, terjadi ketika awak media bertanya kepada owner Bakso Granat, Mas Aziz, mengenai omset mereka. Tiba-tiba adik Aziz, bernama Khoiri, langsung berlari keluar dan melempar botol, serta memecahkan di hadapan awak media. Hal tersebut terjadi karena Khoiri tidak menyukai pertanyaan yang dilontarkan wartawan.

"Pergilah kalian (wartawan)! Keluar dari sini keluar ini milik kami!" jerit Khoiri, di hadapan awak media, Kamis (5/9).

1. Bakso Granat Mas Azis diduga rusak perangkat e-tax milik pemerintah

Mau Disegel BPPD, Adik Pemilik Bakso Granat Mas Azis Usir WartawanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Kasus penyegelan Bakso Granat Mas Azis ini, bermula dari pihak BPPD Palembang memberikan surat peringatan (SP) ketiga untuk pemasangan e-tax dengan perangkat tapping box.

"Sudah sampai SP ketiga, akhirnya alat e-tax terpasang, tetapi tidak berapa lama alat online berubah jadi offline. Pihak kami selesai, kembali ke lokasi untuk pengecekan, ternyata alat sudah di rusak dan kabel terputus. Ini sudah termasuk merusak alat milik negara," kata Sekertaris BPPD Palembang, Ikshan Tohsin, Kamis (5/9).

Ikhsan menjelaskan, kronologi perusakan alat terjadi sehari sebelum penyegelan, tepatnya usai pemasangan alat pukul 13.00 WIB, Rabu (4/9). "Setelah di cek di kantor BPPD, ternyata alat yang ada di Bakso Granat Mas Aziz sudah di offline. Sehingga petugas kembali lagi mengecek pada pukul 14.40 WIB dan ternyata kabel sudah diputus," jelasnya.

2. BPPD melaporkan kerusakan alat e-tax ke polisi

Mau Disegel BPPD, Adik Pemilik Bakso Granat Mas Azis Usir WartawanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Ikhsan melanjutkan, seharusnya penyegelan ini segera dilakukan, namun sempat berlangsung proses mediasi. Para awak media dan pihak BPPD tiba di mendatangi Bakso Granat Mas Azis sekitar pukul 11.30 WIB untuk membicarakan secara baik-baik.

Pantauan IDN Times, sebelum mediasi berlangsung, para pegawai melakukan aktivitas seperti biasa hingga akhirnya proses mediasi dimulai. Didampingi pihak POLRI, Pol PP dan pihak BPPD lainnya termasuk Kepala Bidang Pajak Lain, Agung Nugroho. 

"Permasalahan perusakan alat sudah dilaporkan di Polsek Ilir Timur I, penyegelan kita tunda tetapi tetap pada posisi sekarang tetap di proses karena ini ranahnya sudah melibatkan hukum negara. Kami berikan waktu seminggu untuk mentaati aturan, selama itu silakan ada aktivitas jual beli," jelasnya.

Setelah mediasi selesai, pihak BPPD bersama tim bergegas meninggalkan lokasi. Selanjutnya para awak media berlanjut dengan mewawancarai pihak Bakso Granat Mas Azis. Saat proses klarifikasi itulah, Khoiri langsung emosi dan mau mengusir wartawan.

3. Pemilik Bakso Granat Mas Azis akui terpaksa bersedia dipasang alat e-tax

Mau Disegel BPPD, Adik Pemilik Bakso Granat Mas Azis Usir WartawanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Pemilik resto, Azis menuturkan, pemutusan kabel alat e-tax hanya kesalahan miss komunikasi. Karena, kemarin sudah dipasang sama pihak dari BPPD. Tapi setelah dipasang, ternyata semua colokan listrik itu dipenuhi oleh alat itu saja. 

"Sementara yang lain tidak bisa mencolokan listrik, seperti untuk ngecharge ponsel dan menghidupkan musik. Adik saya emosi karena dia masih kecil, langsung di putus kabel itu menggunakan gunting," kilahnya.

Azis mengakui, kalau sebelumnya mereka merasa terpaksa bersedia dipasang e-tax, hanya demi harus mengikuti aturan. Dia berkilah, di sepanjang kawasan tersebut mengapa hanya mereka yang diminta untuk memasang alat tersebut.

"Nasi padang di dekat sini pendapatan besar juga, kenapa tidak dipasang," katanya.

Baca Juga: Resto Pempek Palembang yang Sudah Pasang e-Tax Hanya 10 Persen 

4.Omset Bakso Granat Mas Azis disebut BPPD mencapai Rp8 juta per hari

Mau Disegel BPPD, Adik Pemilik Bakso Granat Mas Azis Usir WartawanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Nah ketika ditanya mengenai pembayaran pajak dan omset, Azis menjelaskan, pihaknya selalu membayar setiap bulan. "Memang tidak tentu kadang-kadang, Rp1,5 sampai Rp2 juta per bulan pasti di bayar. Omset sekitar 200-300 porsi per hari," ujarnya.

Padahal sebelumnya, pihak BPPD menjelaskan bahwa pendapatan resto ini meraup Rp8 juta per hari dan sudah diuji dengan sampling.

Pasca kejadian tersebut Khoiri terlihat meneteskan darah dari tangan kanannya akibat pecahan kaca. Para awak media pun bubar karena lokasi sudah tidak kondusif. Bakso Granat Mas Azis pun ditutup dan pihaknya dipanggil ke kantor BPPD Palembang untuk diperiksa lebih lanjut.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya