Kenang Rizki Wahyudi Penumpang SJ 182: Kerjanya Selamatkan Orang Utan

Teman sejawat sebut Rizki adalah rekan yang baik dan ramah

Palembang, IDN Times - Kesedihan turut dirasakan Catur, rekan kerja Rizki Wahyudi salah satu penumpang Sriwijaya Air. Peristiwa jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 pada Sabtu (9/1/2021) lalu, meninggalkan banyak kenangan bagi Catur, khususnya pekerjaan yang dilakukan oleh teman sejawatnya itu.

Catur menjelaskan tentang sosok Rizki yang sering melakukan kegiatan sosial dan humanis lainnya, khususnya terhadap hewan dilindungi di hutan Kalimantan. Rizki memang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup atau KLHK. 

"Waktu dia pertama kali kerja di Kalimantan, Taman Nasional Gunung Palung, ia bekerja sama lembaga saya di Yayasan IAR Indonesia. Dia melakukan penyelamatan orang utan yang terjebak di kebun warga, dan translokasi di kawasan Taman Nasional," ujarnya kepada IDN Times, Senin (11/1/2021).

1. Kenal Rizki sejak di bangku kuliah

Kenang Rizki Wahyudi Penumpang SJ 182: Kerjanya Selamatkan Orang UtanSosok Rizki Wahyudi Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 (IDN Times/Dokumen)

Sosok teman yang ramah dan memiliki sikap hangat, Catur berkomunikasi dengan alumni Fakultas MIPA Jurusan Biologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri) itu pada 20 Desember 2020 lalu melalui pesan singkat WhatsApp. 

"Waktu dia PNS di ketapang, Kalbar dan kebetulan saya kerja di sana jadi Rizki menginap di tempat saya beberapa hari. Saya kenal dia di kampus karena dia adik tingkat kuliah," kata dia.

Baca Juga: Alumni MIPA Unsri Jadi Penumpang SJ 182: Rencana Bikin Makalah Pupus

2. Sebut sosok Rizki adalah teman yang baik dan ramah

Kenang Rizki Wahyudi Penumpang SJ 182: Kerjanya Selamatkan Orang UtanSosok Rizki Wahyudi Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 (IDN Times/Dokumen)

Walau sering berkomunikasi via media sosial ataupun WhatsApp, ia bertemu terakhir kali bulan Februari tahun lalu. Rizki berkunjung bersama sang istri yang turut menjadi korban Sriwijaya Air.

"Terakhir saya ketemu saat berhenti kerja di Kalimantan. Dia dan istrinya ada datang ke kontrakan saya, sekitar bulan dua tahun lalu," timpalnya.

Menurut Catur, juniornya itu adalah sosok pria yang bertanggung jawab dan mudah bergaul. Rizki juga seorang adik yang rajin serta cerdas. Mengetahui Rizki masuk di daftar manifes maskapai SJ-182, dirinya tak menyangka bakal kehilangan Rizki begitu cepat.

"Dia orang baik, ramah. Saya masih tidak percaya dan merasa kehilangan. Semoga korban SJ-182 ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tambah dia.

Baca Juga: Ibu Korban SJ 182 Asal Sumsel Ajak Seluruh Keluarga Terima Kenyataan 

3. Rizki dikenal sebagai pria yang pintar

Kenang Rizki Wahyudi Penumpang SJ 182: Kerjanya Selamatkan Orang UtanCatatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)

Kepergian Rizki juga dirasakan Muhammad Iqbal, senior satu almamater Rizki. Menurut karyawan swasta yang bekerja sebagai biodiversty specialist di Daemeter Consulting, Bogor, Jawa Barat itu, Rizki merupakan sosok pemuda yang pintar.

"Almarhum termasuk cepat dapat kerjaan, karena setelah lulus langsung diterima PNS menjadi staf Taman Nasional Gunung Palung di Kalimantan Barat," ujarnya.

Baca Juga: Singapura Tawarkan Bantuan Cari Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182

4. Doakan Rizki Husnul Khotimah

Kenang Rizki Wahyudi Penumpang SJ 182: Kerjanya Selamatkan Orang UtanKenangan bersama Rizki Wahyudi (IDN Times/Dokumen)

Walau Iqbal terakhir bertemu Rizki pada 2016 silam, namun ia sempat saling memberi kabar beberapa waktu terakhir untuk mengajak kolaborasi membuat makalah. Kala itu pada 2019, Rizki meminta bantuan memesan buku dari luar negeri sebagai literatur.

"Rizki minta bantuan saya order buku dari luar negeri, tentang Ular dan Katak Borneo (Snakes of Borneo, dan Amphibi of Borneo). Setelah buku sampai, kami berencana kolaborasi menulis. Sewaktu Rizki kuliah, saya sering bertemu mengisi kegiatan CoC UNSRI (Community of Conservation Universitas Sriwijaya)," terang dia.

Setelah menerima kabar Rizki menjadi korban pesawat jatuh di Kepulauan Seribu rute penerbangan Jakarta menuju Pontianak, Iqbal mengaku lemas dan tak menyangka jika adik tingkatnya itu harus berpulang dengan cepat.

"Insya Allah dia husnul khotimah," tandasnya.

Rizki merupakan alumni Fakultas MIPA Biologi di Universitas Sriwijaya (Unsri) yang bekerja di Taman Nasional Gunung Palung, Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Ia berada di pesawat bersama Indah Halimah Putri, Rosi Wahyuni (ibu kandung), Nabila Anjani (keponakan), dan anak mereka yang baru berusia tiga bulan bernama Arkana Nadhif. Indah Halimah Putri tercatat sebagai warga Dusun IV, Desa Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.

Baca Juga: Lolos dari Maut, Cerita Wong Palembang Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya